Mengenal Setting ISO Pada Kamera Digital

Written on 15 January, 2007 – 10:25 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didnโ€™t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Kamera digital pada saat ini bisa diperoleh dengan mudah di pasaran, dari harga yang di bawah Rp 1 juta sampai yang berharga puluhan juta rupiah. Seiring semakin murahnya alat fotografi ini, mengakibatkan sebagian orang menjadikannya sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Mulai dari untuk keperluan pribadi untuk membuat dokumentasi pada kegiatan-kegiatan individu, acara-acara keluarga, sampai pada kebutuhan profesional.

Artikel pertama yang saya tulis pada blog ini akan membahas salah satu setting pada kamera digital, yaitu ISO. Tulisan-tulisan yang akan mewarnai blog ini jangan diartikan bahwa saya telah menguasai hal-hal tersebut pada tingkatan pakar, namun hanyalah sebagai ungkapan rasa ingin berbagi.

Sebelum membahas tentang ISO, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu fotografi? Fotografi secara bebas bisa didefinisikan sebagai ilmu melukis dengan cahaya. Kata kunci di sini adalah cahaya. Artinya, tanpa cahaya kita tidak bisa “melukis”. Dalam hal ini yang dimaksud adalah menghasilkan sebuah gambar foto. Jadi, tugas utama dari kamera adalah merekam cahaya yang ada dan menulisnya pada sebuah media. Pada kamera analog, media yang dimaksud adalah film. Sedang pada kamera digital, medianya adalah sensor kamera yang dilanjutkan dengan menyimpan pada memory card (CF, SD, xD, dsb). Tanpa ada cahaya, tidak akan ada gambar yang dihasilkan. Itulah sebabnya, para fotografer profesional seringkali memanfaatkan sumber cahaya buatan (flash) untuk mendapatkan cahaya yang mencukupi agar dapat menghasilkan foto yang bagus.

Apa yang mesti kita lakukan jika ternyata sumber cahaya yang ada tidak memadai? Misalnya memotret di dalam ruangan yang cahaya lampunya tidak terlalu terang. Pada kondisi seperti ini-lah kita akan bermain dengan setting ISO pada kamera digital yang kita miliki.

Setting ISO pada kamera digital akan menentukan seberapa tinggi tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya yang ada. Semakin tinggi nilai sensitivitas tersebut maka akan semakin sedikit jumlah cahaya yang diperlukan untuk menghasilkan gambar. Secara sederhana: semakin kurang cahaya yang ada (baca: semakin redup) maka semakin tinggi nilai ISO yang mesti kita setting pada kamera.

Pada semua kamera digital akan terdapat setting AUTO ISO. Setting yang akan secara otomatis menentukan nilai ISO yang sesuai dengan kondisi cahaya yang ada pada saat itu. Namun demikian, pada saat melakukan fotografi kreatif (setting manual pada pilihan Av, Sv / Tv atau bahkan M akan dibahas terpisah), setting ISO harus dilakukan secara manual.

Bergantung pada merek dan tipe kameranya nilai ISO terendah bisa bernilai antara 50-80; tapi ada juga yang dimulai dengan 100. Berikutnya secara berturut-turut adalah IS0 200, ISO 400; pada kamera jenis prosumer dan DSLR bisa berlanjut ke ISO 800, ISO 1600 atau bahkan ISO 3200.

Kunci yang harus diingat sewaktu hendak menggunakan kamera adalah selalu gunakan ISO yang terendah yang dimiliki oleh kamera. ISO yang tinggi akan mengakibatkan noise pada gambar yang dihasilkan. Sehingga, jika tidak terpaksa –karena sumber cahaya yang kurang memadai– jangan menaikkan angka ISO pada setting kamera. Jika hasil rekaman cahaya (gambar foto) kurang memuaskan, bisa dicoba untuk menaikkan nilai ISO secara bertahap. Jadi, dalam keadaan normal, misalnya fotografi outdoor dalam cuaca yang cerah, kita bisa gunakan ISO 100 (jika ini yang terendah yang ada di kamera yang kita miliki). Kita gunakan ISO 1600 (jika ini yang tertinggi) pada waktu mengabadikan sebuah konser di dalam gedung teater yang gelap dan tidak mengijinkan penggunaan flash pada kamera.

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 19 Responses to “Mengenal Setting ISO Pada Kamera Digital”

  2. By Mira on Jan 15, 2007 | Reply

    Jadi inget kata Anne Day, “Photography is all about light”

  3. By Sevenbluerose on Jan 15, 2007 | Reply

    Simple & Clear!

  4. By Anthony Fajri on Jan 19, 2007 | Reply

    Zikri is the NEXT Roy Suryo

  5. By admin on Jan 20, 2007 | Reply

    Roy Suryo who?

  6. By deni on Jan 23, 2007 | Reply

    om om… kenapa kalo ISO tinggi poto kita jadi grainy?

  7. By admin on Jan 24, 2007 | Reply

    #5: meningkatkan ISO akan menurunkan nilai perbandingan signal-to-noise ratio. jadi akibatnya, semakin tinggi ISO, akan membuat semakin tinggi tingkat noise (a.k.a grainy) pada foto yang dihasilkan.

    FYI, besaran ratio tersebut pada setiap nilai ISO akan bergantung besarnya ukuran sensor pada kamera. misal: ukuran sensor pada kamera DSLR jelas akan lebih besar ketimbang sensor pada kamera saku.

  8. By e.winarmo on Apr 24, 2007 | Reply

    info yang menarik .. ๐Ÿ™‚

  9. By imel doank! on Jun 25, 2007 | Reply

    Bikin lebih cakep

  10. By dipo on Oct 19, 2007 | Reply

    Infonya menarik, mau donk artikel lain yang bahas tentang photography ๐Ÿ™‚

  11. By heri on Sep 4, 2008 | Reply

    Aku pakai olympus FE310 kok kalau buat malam di LCDnya Gelap tidak terlihat. Apa karena lensa bawaannya. Trus bagaimana biar bisa terang.

  12. By Rahmat Zikri on Sep 7, 2008 | Reply

    @ heri: foto baru bisa dihasilkan jika ada cahaya. kalau cahaya kurang, gambar yang dihasilkan gelap. sensitivitas terhadap cahaya juga amat ditentukan oleh lensa (jenis kaca yg dipakai sebagai lensa dan bukaan diafragma nya).

  13. By Robiansyah on Jan 16, 2009 | Reply

    Kebetulan saya baru membeli kamera second dari teman. Kebetulan sayang ingin tahu apa itu ISO. Terima kasih atas artikelnya.

  14. By kucel on Mar 18, 2009 | Reply

    di link ya, mas…

  15. By Aerhand on Aug 1, 2010 | Reply

    makasih,infonya, saya mau tanya. Merk camdy saya casio EX-Z35, ada fitur auto fokus,pan fokus, micro fokus,manual fokus,tak terbatas. harap dijelaskan kegunaan dan efek pada foto yg kita hasilkan secara terperinci yah mas, terima kasih banyak maaf merepotkan, ๐Ÿ™‚

  16. By Rahmat Zikri on Aug 8, 2010 | Reply

    @Aerhand: sepertinya fitur2 yg anda sebut itu spesifik pada merk tertentu saja (Casio). jadi lebih baik dibaca di manual book nya ๐Ÿ™‚

  17. By anungcamui on Jan 7, 2011 | Reply

    wah, nice info bro
    kebetulan lg nyari tau soal ISO trus masuk kesini, simple dan mudah dimengerti
    thanks banget ๐Ÿ˜€

  18. By milo on Feb 7, 2011 | Reply

    mas, saya mau nanya, saya kan ingin membeli kamera.
    menurut mas, yang diutamakan dalam membeli kamera apa saja ya? apakah nilai ISO yang besar, zoom kamera, atau pixel kamera?

    oh iya, bedanya optical zoom sama digital zoom apa ya mas??

    terima kasih mas..

  19. By Farah on Apr 20, 2011 | Reply

    Saya dari malaysia…Boleh saya tau kamu belajar fotografi sendiri/di kolej foto?Klu kolej boleh tau di negeri mana

  20. By SAF HANDSOME on Jul 23, 2011 | Reply

    Thanks Mas
    sangat bermanfaat

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google