Minum Kopi Yuk

Written on 9 October, 2007 – 12:20 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Minum kopi adalah salah satu ritual wajib saya setiap hari. Ngga mungkin lupa. Karena ‘alarm’ dalam metabolisme tubuh sudah otomatis akan mengingatkan jika pada hari tersebut saya belum meng-konsumsi zat kafein yang terkandung dalam setiap cangkir kopi.

Sejak usia SD/SMP saya sudah suka dengan kopi. Tapi sekadarnya saja. Belum tentu seminggu sekali minum kopi. Kebiasaan minum kopi ini baru muncul ketika masuk SMA. Tepatnya ketika saya mulai memiliki sebuah PC (baca tulisan sebelumnya).

Berdasarkan jenisnya, kopi bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, kopi robusta dan kopi arabika. Tidak sulit untuk membedakan keduanya. Berdasarkan aromanya saja sudah bisa dibedakan. Paling gampang disebutkan di sini adalah bahwa kopi arabika itu beraroma wangi dan ’ringan’. Sebaliknya, kopi robusta beraroma lebih ’berat’.

Dari aromanya saja, bisa ditebak dengan mudah bahwa kopi-kopi yang banyak ditemukan di kafe-kafe yang menjamur di pusat-pusat perbelanjaan di banyak kota itu hampir bisa dipastikan berjenis kopi arabika. Jenis kopi ini cocok sekali sebagai teman santai. Bahkan untuk diminum oleh kaum perempuan sekali pun. Kopi jenis ini bukanlah jenis kopi yang cocok untuk teman begadang. Karena efek kafeinnya tidak cukup untuk membuat mata terbelalak tanpa kantuk.

Sebaliknya, jenis kopi yang pas untuk teman begadang atau ronda di malam hari adalah kopi robusta. Ciri khas dari kopi ini adalah berasa lebih pahit. Aroma wangi bukanlah nilai utamanya, melainkan kepekatan dan kepahitan yang khas-lah yang menjadi kelebihannya. Kopi jenis ini lebih banyak ditemukan di warung-warung pinggir jalan atau di terminal. Karena bagi mereka yang sering berada di tempat-tempat tersebut, yang namanya ngopi itu tujuannya memang untuk melek-melekan. Beda dengan peminum kopi di mall.

Kopi robusta banyak dihasilkan di daerah dataran rendah. Contoh kopi robusta yang populer di Indonesia adalah kopi Lampung. Beberapa merek yang saya kenal di kampung halaman kini dapat dengan mudah saya ditemukan di beberapa pasar swalayan, setidaknya di Jakarta atau Bandung. Sedangkan kopi arabika berasal dari daerah dataran tinggi. Penghasil kopi arabika di Indonesia yang menjadi favorit saya adalah kopi Toraja.

Selain Lampung dan Toraja, masih ada beberapa daerah lain di Indonesia yang juga menghasilkan kopi dengan kualitas dan rasa yang bagus. Kopi asal Indonesia ini sejak beberapa abad yang lalu sudah terkenal di mancanegara. Saking terkenalnya, salah satu bahasa pemrograman yang populer saat ini, yaitu bahasa Java, diambil dari kopi Indonesia! Ceritanya, para pencipta bahasa pemrograman Java itu bingung mau memberi nama apa pada bahasa pemrograman yang mereka ciptakan. Karena selama membuat bahasa pemrograman itu mereka gemar sekali minum kopi, maka tersebut-lah nama Java (dari jaman Belanda dulu kopi Indonesia yang terkenal di dunia adalah kopi jawa). Itu sebabnya logo Java menggunakan gambar secangkir kopi hangat yang masih mengeluarkan hawa panasnya.

Ketika saya merantau ke Bandung untuk berkuliah, saya berkenalan dengan Kopi “Aroma”, Yang satu ini adalah nama pabrik dan toko kopi di daerah pecinan lama di Bandung. Tepatnya di Jalan Banceuy, dekat Asia-Afrika. Pabrik kopi ini sudah ada sejak akhir jaman pendudukan Belanda di Indonesia. Ngga heran jika pada suatu waktu kita melihat ada rombongan belanda-belanda tua yang berkunjung ke situ. Tempat ini mungkin adalah salah satu nostalgia masa kecil mereka waktu di Bandung. Atau mungkin mama/papa/oma/opa/oom/tante-nya yang pernah cerita kalau di Bandung ada tempat kopi yang lekker (enak).

Yang menarik dari pabrik kopi ”Aroma” adalah cerita dibalik kopi yang dijual. Ternyata mereka menyimpan biji kopi selama bertahun-tahun terlebih dahulu sebelum akhirnya digiling. Kopi robusta akan disimpan selama kurang lebih 5 tahun, sedang kopi arabika bisa disimpan selama 8 tahun sebelum digiling! Menurut Pak Widya –generasi yang sekarang mewarisi pabrik kopi ini—penyimpanan itu tujuannya untuk meminimkan kadar asam dalam kopinya, sehingga dia berani menjamin orang yang sakit maag sekali pun tetap aman meminum kopinya.

Selain menyediakan kopi jenis robusta dan arabika, kalau mau kita bisa saja meminta disediakan kopi campuran antara robusta dan arabika. Perpaduan antara robusta dan arabika tentunya memberikan cita-rasa gabungan antara keduanya. Hasilnya, kopi yang tidak terlalu wangi memang, tapi juga tidak terlalu berat sehingga membuat mata melek dan jantung berdebar-debar. Beberapa jenis kopi yang dijual di pasaran dalam merek-merek dagang tertentu juga ada yang dengan jelas menyebut bahwa produknya merupakan hasil kombinasi antara kopi robusta dan arabika.

Dari berbagai macam cita rasa kopi di nusantara yang pernah saya minum, yang paling menarik buat saya ternyata adalah kopi Aceh! Jika anda berkesempatan berkunjung ke Banda Aceh dan suka kopi, jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke kedai-kedai kopi di sepanjang Jalan Ulee Kareng. Seperti kebanyakan orang di Indonesia, warung kopi di Aceh juga menjadi tempat nongkrong dan ngobrol yang asyik. Namun, dari semua itu, yang membuat tempat ini jadi menarik adalah anda bisa mencicipi kopi campur. Bukan campuran antara robusta dan arabika, tapi kopi Aceh campur ganja! Wah, ini rasanya benar-benar Aceh.

Orang Aceh memang menggunakan daun ganja sebagai bumbu dapur. Penyedap rasa. Dan ternyata juga dijadikan ’penyedap’ kopi. Saya pernah membawa pulang 1,5 kilogram kopi aceh campur ganja, dibungkus per ¼ Kg buat oleh-oleh ke teman-teman yang suka kopi juga. Jika tanpa ganja harganya Rp 30.000,00/Kg, kalau pakai ganja Rp 40.000,00/Kg. Itu harga di tahun 2006. Jika melihat harganya, artinya jumlah daun ganja yang dicampurkan tidak banyak. Ya memang benar-benar sebagai penyedap saja. Namun demikian, tidak gampang juga untuk mendapatkannya. Mereka mesti yakin bahwa kita bukan aparat. Itu pun harus pesan paling tidak sehari sebelumnya, karena tidak ada stok yang disimpan.

Khusus untuk kopi Aceh ini, saya bingung memasukkan klasifikasinya ke mana. Dibilang kopi robusta, wanginya kok enak sekali. Dibilang arabika, tapi kok ya bikin mata melotot.

Saking tajamnya aroma kopi Aceh ini, saya bisa cium baunya di dalam pesawat, padahal kopi tersebut adanya di dalam tas pakaian yang saya taruh di dalam bagasi di atas kepala. Malah sebenarnya tidak persis di atas kepala saya, tapi di atas kepala orang yang ada di deretan depan saya. Sialnya ternyata pemilik kepala itu adalah Onno W. Purbo, yang ternyata sama-sama habis berkunjung di Banda Aceh!

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 32 Responses to “Minum Kopi Yuk”

  2. By Nila on Oct 9, 2007 | Reply

    Waaaa… mana nih kopi Aroma titipan-kyu…. 🙂

  3. By Anthony Fajri on Oct 9, 2007 | Reply

    Abis dari Aceh, Zik?

  4. By Koen on Oct 9, 2007 | Reply

    Ngopi yuk. Ngopi yuk. Ngopi yuk!
    Gile bener, aku buka puasanya harus kopi sekarang #@^#!*^#*

  5. By ivon on Oct 9, 2007 | Reply

    Kopi campur ganja ? seru gak Ki ? Kenapa gak cerita gimana rasanya ? buat yg gak doyan kopi dan blm pernah cicip ganja, gak bisa ngebayangin rasanya nih ..

  6. By deni on Oct 9, 2007 | Reply

    weks kopi aceh emang mantap..
    untuk begadang nyetir luar kota pas banget

  7. By Rahman on Oct 9, 2007 | Reply

    Mau dong kopi acehnya… 🙂
    Jadi pengen ngopi es ntar berbuka, dishake…ampe banyak buwihnya…slurrppp…

  8. By yanti on Oct 9, 2007 | Reply

    wah sama, gw jg suka banget kopi. tp skrg berusaha ngebatesin cuma secangkir sehari. susah banget.. herannya, pas hamil bisa2 aja tuh ngurangin kopi dgn drastis 😀

  9. By Ivan Bandung Tea on Oct 9, 2007 | Reply

    Hahahaha… satu pesawat juga rupanya loe sama kang Onno? xixixixi….. bagi dong dia kopinya.. pake jurus basa-basi nawarin dong zik? hehehehuhueh

  10. By Rahmat Zikri on Oct 9, 2007 | Reply

    #4
    pokoknya enak… gw biasanya minum kopi cuma hobi aja. bukan buat menahan kantuk. tapi kalau minum kopi aceh beneran bisa melek! haha.. ganjanya sepertinya hanya sebagai penyedap, seperti kita masak pakai daun salam gitu kali yah.

  11. By Jay on Oct 9, 2007 | Reply

    Kopi itu enak dinikmati sedikit-sedikit (tidak diteguk), dan jangan lupa plus rokok.

  12. By Rahmat Zikri on Oct 9, 2007 | Reply

    #8
    jangan, nanti dia shock kalau tahu di atas ubun-ubunnya ada kopi campur ganja :))

  13. By Rahmat Zikri on Oct 9, 2007 | Reply

    #10
    iya bener.. dari mulai panas, sampai dingin. gw kalau minum kopi pagi (bikin sekitar jam 8-an) habisnya menjelang makan siang 😀

    tapi jelas ya kopinya, kopi tubruk.. kalau kopi instan (sorry to say, semacam Nescafe atau Indocafe) ngga masuk hitungan sebagai kopi. sama aja belum ngopi walau nenggak 10 cangkir.

  14. By Koen on Oct 12, 2007 | Reply

    Indocafe dan saudara2nya kayaknya banyakan misc. chemical substance-nya daripada kopinya :p. Ada yang juwal (pakai w) Kopi Aceh di Jl Pahlawan (Bandung). Lumayan, bikin kesetrum sampai sore. Tetap aja malamnya tidur pulasch.

  15. By Yuliana Tan on Oct 16, 2007 | Reply

    saya termasuk yang gak bisa minum kopi, even cuma kopi latte2an, lambung lgs perih dan eneg pengen muntah 🙁

    So far gak pernah kapok sih, walau jg gak mencari, paling top minum kopi itu, susu yg dicampur ama kopi sedikit alias kopi susu, jaman dikampung selalu ‘nyolong’ kopi punya emak, hehehe…

    Kopi Jambi, Nefo AAA, harus dicoba! eh udah pernah ya waktu di Jogya tempo hari 😀 gmn? nendang gak?

    Krn tidak kuat mnm kopi, alhasil lbh senang kopi yg tdk ada ampasnya 😀

    Kopi susu + Ca kue = Mantap :P~

  16. By susanvirna on Oct 21, 2007 | Reply

    Met jalan jalan ke NY…. 😀
    Jangan lupa bekel kopi Aroma nya…. 🙂

  17. By Diky '93 on Oct 30, 2007 | Reply

    Kir ada penjual kopi di Talang Padang tanggamus, dia jual kopinya juga pake disimpen dikaleng roti khong guan dulu yang gede ampe 10 tahun, pas gua coba, waduh mak pleees, seger n melek, cobain aja. Tapi gua lupa nama tokonya

  18. By ana Gustini on Nov 3, 2007 | Reply

    Wah asik nih baca tentang kopi aceh, baru tau saya….tulisan yang menarik

  19. By Andreas on Nov 12, 2007 | Reply

    Sep… kupas tuntas ttg kopi… kapan-kapan kalo ke surabaya, ngopi yuk…. 😀

  20. By CTJ on Nov 20, 2007 | Reply

    Hihihi… kopi… biasanya minum kalo kudu ngelembur…. pernah pertama kali minum kopi, pernah mabok, gila espresso pengaruhnya.. bikin gak bisa tidur semalaman, pdhl cmn sekitar 100ml dah ditambah 3 sachets gula masih pahit, hahaha… walaupun kapok, tapi kadang2 masih minum juga sih…
    Pernah cobain kopi vietnam? banyak banget susunya… manis tapi masih kerasa pahitnya kopi… minum kopi di pinggir jalan boleh juga tuh…
    BTW, kapan mo ntraktir teh sosronya, hihihi…

  21. By Merry on Dec 12, 2007 | Reply

    I can not life without coffee and copy paste.

  22. By Buyung on Jan 14, 2008 | Reply

    kopi…ya kopi, minuman yg banyak manfaatnya, asala tidak over minum. 2 cangkir kopi perhari cukup mentehatkan. Bisa bikin segar, bisa memperratahankan memori, bisa terhindar dari penyakit jantung…. Tapi yg darah tinggi harap mengontrol minum kopinya, alih2 bikin jantung sehat malah bisa bikin jantung copot…
    Sewlamat minum kopi!

  23. By zhar aditya on Feb 1, 2008 | Reply

    Kalau gak salah ingat…Memang efek ganja itu pada dosis kecil untuk memacu metabolisme badan…

    Makanya sup ganja di aceh…Aslinya adalah salah satu ramuan(makanan) yang paing banyak dibuat dan dimakan ketika masa panen datang dan pekerja memerlukan energi tambahan….Mungkin dalam skala kecil efeknya seperti doping kali ya…

    Kopi ini salah satu minuman favorit saya tapi saya memutuskan untuk gak boleh lebih dari 2 cangkir kopi perminggu….Karena menurut penelitian majalah time kope dapat meningkatkan kinerja otak…Namun, jika badan telah terbiasa dengan kopi maka kinerja otak akan dibawah normal dan untuk kembali ke titik normal diperlukan kopi….

    Sedangkan kopi, bahaya buat orang-orang yang punya bakat migrain….Seperti gue ini….bokap gue salah satu yang migraine kalo gak ketemu kopi….Tapi dilain sisi bahaya buat ginjal….enak tapi rada bahaya kopi…hahahaha…

  24. By Popon on Feb 19, 2008 | Reply

    hhmm….enaknya, aduh jadi rindu nih sama kampong, biasanya saya kalo di banda aceh, pagi2 sekali udah ngilang ke ulee kareng untuk minum kopi sama teman2.

  25. By dewi on Apr 10, 2008 | Reply

    tapi, belum pernah kan minum kopi cap-tek…? kalo belum coba Cap-tek, berarti belum jadi pecinta kopi sejati…

  26. By tha.. on Apr 11, 2008 | Reply

    k0pi mank sIIp bwan9ed,,

    palagi kalu masa2 ujiyan kayak skr9..

    kopi jadi minuman wajib..

    kapan yah bisa minum kopi ‘Aceh’ na?

  27. By anne on May 8, 2008 | Reply

    kalo ngomong masalah kopi, gw sukanya kopi dari Toraja dan Aceh lebih terasa aroma kopinya….. gw sich sukanya kalo dicampur…., ada yang mau pesan ga kopi dari Toraja? asli loh, hrgnya 80rb/kg. kebetulan bokap gw pengeksport kopi ke Jepang, jadinya tau2 dikit lah mslh kopi.

  28. By lisa setiana on Nov 17, 2008 | Reply

    the same with Mery deh I cant life without coffee mending ga ketemu lho dari pada ga ngopi…..gitu lhoooo.Coffee give me struggle

  29. By dian vr on Nov 21, 2008 | Reply

    Salam kenal..
    Thanks cerita kopinya yang ternyata bermacam2. Tapi saya pernah minum kopi instant sebelum sarapan, langsung deh melayang2… Untung kepikir untuk minum air putih banyak, dan ternyata bisa balik ke bumi ga melayang lagi. Setelah itu kapok deh…

  30. By trion3 on Jan 10, 2009 | Reply

    lam kenal mas,,
    salam super!

    emang…
    yang namanya ngobrol or nulis or begadang or ronda enakan sambil nyeruput kopi..biar tetep fit n mata tetep mechothot…

    salam ngopi..

    kebetulan saya mempunyai usaha pengolahan kopi robusta bubuk bernama trion3 coffee
    kopi kami olah secara tradisional+higienis:dengan alat tradisional(sangan dari tanah liat, centong kayu untuk roast),

    merk dagang kopi saya adalah kopi RAJA,
    merupakan racikan dari kopi robusta jawa terbaik dari pegunungan Temanggung dengan kopi sirsah/kopi nangka yang tumbuh langka.
    dibuat dari kopi matang pohon, malalui sortir yang ketat.

    semoga anda penasaran untuk mencicipi sensasi citarasa tradisionalnya…

    siapa tau ga kalah citarasanya sama kopi paporit anda:)

    please post to [email protected]
    or 081392357535 (call/sms)

  31. By bonnie2405 on Jan 28, 2009 | Reply

    kopi pake ganja. wah mesti lapor suami neh hehehe satu alasan bagus buat pergi ke Aceh. di belanda sih kita minum kopi sambil makan spice cake alias kue yg dikasih ganja…hehehehe kesannya ngeganja mulu…tp efeknya sih yah excessive happiness, rada bolot (karena ngomong diulang2 melulu) dan hasil akhir laparrrr…kalo soal bau sih…hemm engga sama sekali bau khas ganja. biasa aja.

    kalo mas Zikri tinggal di dekat Aroma, di belanda kita tinggal dekat pabrik Douwe Egbert. Tiap jam 1-3 dijamin bau kopiiii…wuenak banget tp kekuatan kopinya kayaknya tak setajam kopi aroma ato kopi lampung yg bikin melek mata. terakhir ke indonesia minum kopi toraja duuuhhh puwaaasss banget!!! kopi indonesia the best deh!! Beneran!! 4 jempol.

  32. By diE on Mar 8, 2009 | Reply

    Ehm..
    Jadi pengen bikin kedai k0pi,
    emang belum tau secara detail sih gimana,n apa aja jenis k0pi..tapi sebagai penikmat k0pi,jd pengen juga bereksperimen bkin formula k0pi yg mak nyuss!!

    Ada info tntang k0pi??
    Pliss..Email adja di: [email protected]

  33. By Mita on Apr 14, 2009 | Reply

    Hehe . Saya tgl d aCeh . D uleekareng . Suka minum kopi . Mantapnya c, tgl jalan kaki 5 menit ud nympe k warkop solong . Bg wan,kupi saboh beh ! . Asikasikasik .

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google