Anti Megawati di Facebook

Written on 5 April, 2009 – 12:37 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Saya dari dulu memang ngga pernah mendukung Megawati, apalagi PDI Perjuangan-nya. Sikap saya selama ini terhadap Megawati adalah diam, dengan kecenderungan tidak pro. Tapi apa yang terjadi dalam hari-hari terakhir masa kampanye Pemilu Legislatif justru membuat saya berada di posisi yang jelas-jelas menolak Megawati.

Dengan berlindung pada pepatah “Diam itu emas”, Megawati pada saat menjadi Presiden nyaris tidak pernah membuka mulut. Banyak yang bilang, itu untuk menyembunyikan keterbatasan pengetahuan dan kemampuannya. Buat saya, walau diam-nya itu “menyebalkan”, terserah saja. Mungkin saja memang itu strateginya. Gayanya.

Setelah “tergusur” dari kursi kepresidenan, apalagi dari orang-orang yang (mungkin) menurutnya seharusnya menjadi pembantunya, Megawati mengambil sikap diam seribu bahasa, bahkan tidak mau bertemu dengan mantan bawahannya yang menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Tidak sampai di situ saja, ternyata aroma dendam tetap terus dikobarkan sampai menjelang Pemilu 2009 ini. Bagaimana mungkin seorang negarawan bersikap seperti itu?

“Kelucuan” pertama di minggu terakhir masa kampanye yang membuat saya sedih melihat seorang Megawati adalah ketika beliau dengan nada penuh emosi memerintahkan agar rakyat jangan mau dibodohi, disuruh mencontreng… “Selama puluhan tahun kita Pemilu dengan cara mencoblos, kenapa sekarang kita mau disuruh mencontreng???! Untuk itu saya minta saudara-saudara agar jangan mencontreng, tapi coblos saja!!!” Kira-kira begitulah yang diucapkannya pada sebuah kesempatan berorasi kampanye. Kita pada saat ini sedang belajar menjadi lebih terpelajar. Menghilangkan budaya “primitif” main coblos, tusuk, tikam, menjadi menggunakan pena, menulis, memberi tanda, yang lebih melambangkan kecerdasan. Saya yakin bahwa jika ada masyarakat yang karena ketidaktahuannya lalu mencoblos, suara tersebut tetap sah! Kalau begitu, apa salahnya ikut mendukung memasyarakatkan peraturan baru, mencontreng! Kenapa harus penuh emosi melarang rakyat menuruti peraturan tersebut? Mengapa mengajarkan rakyat tidak patuh pada aturan? Artikel terkait contohnya bisa dibaca di sini.

Puncak kelucuan benar-benar terjadi beberapa hari lalu… Setelah sebelumnya selalu berteriak tidak setuju dengan penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai), tiba-tiba saja dalam beberapa hari terakhir ini muncul sebuah iklan tv yang bertolak-belakang… berbunyi kira-kira: “PDI-P turun ke lapangan… berbaur dengan rakyat… memastikan BLT diterima oleh rakyat…” dsb, dst. Lantas sebelum ditutup, ada sebuah pernyataan menggelikan… “Terimakasih PDI-P!”. Sebuah pernyataan yang seakan-akan menempatkan diri PDI-P sebagai pahlawan BLT yang dielu-elukan oleh rakyat! Munafikun.

Saya termasuk orang yang tidak setuju program bagi-bagi duit dalam bentuk BLT. Saya lebih memilih dan mendukung jika dana yang besar tersebut dipakai untuk membangun unit-unit usaha kerakyatan, sehingga menjadi modal produktif, bukan konsumtif. Dengan demikian, secara tidak langsung juga dapat membuka kesempatan kerja mandiri, membantu rakyat miskin dapat berusaha dan berharga diri.

Anda setuju dengan BLT? atau Anda tidak setuju dengan BLT? Apa pun pendapat Anda, terserah saja… Saya menghormati semua pendapat. Yang berpendapat BLT penting pun tidak salah. Yang penting adalah konsistensi dalam memegang ucapan. Bukan plintat-plintut, kemarin bilang apa, hari ini beda lagi. Bagaimana kita bisa percaya dengan pemimpin yang seperti ini?

Hari ini, saya mendapat invitation menjadi supporter “Say “NO!” to Megawati!” di Facebook. Luar biasa, dalam tempo singkat (konon baru dibuat kemarin), anggota yang bergabung telah melampaui angka 35.000! Dengan kata lain, kecepatan pertambahan anggotanya sekitar 1.000 anggota baru setiap jam. Mungkin bisa diajukan ke MURI sebagai group yang tercepat dalam penambahan jumlah anggota. Grup bisa dilihat di link ini. Bandingkan dengan supporter Megawati Soekarnoputri yang hanya berjumlah 1.400 (kurang dari 1/30-nya).

Iklan parpol lain yang membuat saya muak adalah iklan Partai Demokrat yang BBM turun 3x.. dengan visualisasi penyebutan kata “TURUN” diulang 3x. Come on men, harga BBM memang sudah harus turun… Lha harga minyak dunia memang turun. Jadi bukan karena PD menurunkan harga minyak. Lebih parah lagi, seharusnya kan bisa langsung turun sekaligus, sehingga tidak perlu dipolitisasi angka 3x gitu. Kenapa ngga sekalian saja turun 10x. Bisa-bisa saja kalau diirit turun sedikit demi sedikit. Lebih luar biasa lagi bukan? Untung iklan menjijikkan itu tidak muncul lagi.

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 80 Responses to “Anti Megawati di Facebook”

  2. By joko on Apr 29, 2009 | Reply

    Sudah saya bilang jangan saling menghujat tak ada untungnya. Mereka saja yang di atas sedang bermesraan, kalian yang tolol saling menghujat.
    Lihat tuh mereka sudah mengatur strategi untuk bagi bagi kue eh malah kamu yang tolol bagi bagi kotoran terutama kamu tuh ifan jangan bawa bawa nama Sukarno, walau saya tidak suka mega tapi saya pengagum fanatik Sukarno. Kamu lihat tuh di media, Demokrat berkoalisi dengan PKS, PKB, PDS, PBB mungkin dengan PAN. PDIP berkoalisi dengan Gerindra, Hanura, mungkin dengan Golkar, PPP dan PAN juga. jadi kalau kita rakyat sudah pintar bukan bodoh terutama kamu yang hanya pintar menghujat pasti bisa menganalisa koalisi koalisi di atas kan sangat aneh terutama berdasarkan sejarah dan ideologi mereka. Mereka hanya menipu rakyat saja. Jadi mari pilih dan dukung Capres-CaWapres pilihan kalian tetapi siapapun yang menang mari kita dukung dan awasi bersama sama jangan saling menghujat. Mari berkarya untuk diri,keluarga, limgkungan dan terutama untuk Bangsa kita yang tercinta INDONESIA.

  3. By indra on May 2, 2009 | Reply

    Mega.. waktu kampanya az yang hebat berkoar koar kaya geluduk diantara mega mendung, waktu koalisi ato saat2 kya gni lah, diem, malah ad backround sound yang mendikte, ex: pramono anung, etc. kenapa orang2 pinter dibelakang mega az yang maju, bukan mega yang sepertinya “g bisa apa2”..

  4. By taufik on May 2, 2009 | Reply

    dari email rakyat tetangga,….

    Soeharto menangis karena kalah Pemilu diakherat bahkan
    di Pemilu ini suara partainya merosot, yang membuat dirinya sangat kesal
    adalah Partai Munir sangat dominan dan menang total diseluruh daerah
    di akherat,….menurut info KPU disana sangat bersih karena sudah online semua,
    tidak ada kecurangan didalam pengurusan DPT, semua masuk daftar
    pilih…oh ternyata yang mengurus itu Malaikat…tentu saja tidak
    punya kepentingan dan gak bisa disogok dan diimingi-imingi jabatan.

    Bulan Juli 2009 akan ada Pemilu Pemimpin akherat, sudah pasti calon
    dari partainya Munir yang akan menang,….TUHAN.

  5. By taufik on May 3, 2009 | Reply

    Ada 3 Jenderal Ikut Pemilu Presiden/Wakil Presiden

    1. SBY (Demokrat)
    2. Wiranto (Hanura)
    3. Prabowo (Gerindra)

    Siapakah Prajurit Sejati ?…Mari kita lihat sepak terjangnya,…

    1. SBY ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR karena ketidaksetiaan/loyal kepada atasan. Pemerintahan Mega juga sering membuat manuver politik akhirnya disuruh mengundurkan diri juga.

    2. Wiranto dinonaktifkan dan mengundurkan diri pada pemerintahan GUSDUR karena ketidak loyal kepada atasan.

    3. Prabowo melakukan diduga insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke sekeliling Istana Negara untuk kudeta pada Mei 1998, karena juga ketidaksetia kepada atasan.

    Ingat Militer tidak pernah menentang atasan apa kata atasan harus dijalankan tidak boleh berpolitik. Apalagi nanti memimpin rakyat, hanya janji-janji saja tidak dapat dipenuhi.

    SBY pernah meninggalkan GUSDUR
    SBY pernah meninggalkan MEGA
    SBY pernah meninggalkan RAKYAT
    SBY pernah meninggalkan JK

    semoga pencalonannya kembali tidak meninggalkan janji-janji belaka…

  6. By gus dor on May 13, 2009 | Reply

    Alah segitu aja ko repoot, mbok jangan hujat menghujat deh apalgi pusing2 mikirin negara,wong makan aja susah pokoke pilih presiden yang merakyat,negara aman ekonomi stabil,pastinya bukan buMEGA ama Pak Peti kemasnya

  7. By Ton's_Banten on May 22, 2009 | Reply

    Makanya Om-Om, Mas-Mas, Tante-Tante…dst..Kalo ngasih komentar jangan punya tendensi apa2, tapi lihat dulu backgraoung figur yang ingin kita pilih.Cuma karena kita anak negeri, punya hak dan kewajiban. Jadi hapus idiologi “GOLPUT”, karena selain merugikan diri sendiri, mana tahu merugikan orang lain (sangat masuk akal). Figur pemimpin ke depan, menurut harapan aku harus pintar/berpendidikan, shaleh, memiliki track record yg baik. Andai demikian yang nantinya kita miliki, mudah2 an Negeri kita akan bisa lebih bermartabat…AMIIIIN

  8. By rival.dano on May 24, 2009 | Reply

    kalian semua sepertinya kayak pahlawan aja semua……cuma bisa jelekin orang…..kalo kamu mau tahu….jelek2 gitu ibu megawati….ada juga jasanya masa terjadi reformasi…bahkan boleh dibilang cukup besar…..tapi coba kalian lihat SBY…yang kamu agung2kan itu……masa itu dia juga sama dengan yang lain, di rezim suharto….. cuma makan uang rakyat….aja…..ehhh….sekarang malah…bisa2 jadi presiden……bodoh betul kalian semua….hanya terbujuk dengan wajah SBY….yang…….cengeng itu………..biar kamu tahu kalo masa sekarang ini kita gak butuh presiden yang suka menangis…kayak banci aja……masa seorang mantan jenderal…..sangat lamban cara fikirnya….jenderal kancil kaleeeeeeee…………….

  9. By rival.dano on May 24, 2009 | Reply

    kalian banggakan…..program BLT nya SBY…… tahu gak kamu…rakyat kita dikibulin oleh rezimnya SBY…untuk mencegah rakyat jangan demontrasi sewaktu BBM dinaikan…maka dibujuk rakyat dengan BLT…itu sama aja nyogok rakyat biar gak demo lagi…pemerintahan apa itu namanya…..rakyat aja diajarkan gimana bisa korupsi…….kami gak butuh BLT….kami gak butuh SBY…….

  10. By rival.dano on May 24, 2009 | Reply

    Modal SBY cuma hanya belas kasihan rakyat indonesia……waktu pemilu 2004..(bilang orang dikuncilkan megawati ) hingga muncul wajah sedihnya ( lebih sedih dari ratapan anak tiri ) biar rakyat simpati….pemilu sekarang udah pasang cara lama lagi ( wajah sedih ) ketika dikritik oleh pak JK….. sekali muncul lagi wajah sedihnya , maaf pak SBY……kalo hanya dengan modal wajah sedih aja…… memimpin indonesia ini…………..WWWwaaaallllllaahhhh…….mau dibawa kemana negara kita ini…….

  11. By rival.dano on May 24, 2009 | Reply

    katanya semasa pimpinan SBY negara kita udah ada kemajuan…………….pengen tahu apa sih yang dimajukan pak SBY itu………..

  12. By Andi on May 26, 2009 | Reply

    trus milih mana mas???
    saya yg wong cilik ini jadi makin bingung…
    sebenernya yg salah sapa ya? saya lari ke kubu A, mereka bilang merekalah yg benar. saya lari ke kubu B, mereka juga bilang mereka yg memihak rakyat???

    ahhh…. daripada bingung mending ngegame aja… udah jelas mana penjahat mana lakon…

  13. By NiceBoyz on May 28, 2009 | Reply

    Bangsa yang Maju dan Besar bisa Menghargai pendapat pemimpinnya yang mungkin “Keliru” .. Tidak Mudah menjadi Seorang Pemimpin yang besar yang bisa memimpin ratusan juta orang dengan Latar Sosial dan Budaya yang berbeda-beda.. Jadi dukunglah Pemimpin yang menurut Kita patut di pilih, janganlah saling menyalahkan,dukung terus kemajuan yang telah di capai…siapapun pemimpin kita..

  14. By brondongan on Jun 7, 2009 | Reply

    BLT adalah uang rakyat siapapun berhak mengawasi penyalurannya. Iklan PDI Perjuangan mengawal BLT adalah hak dari PDI Perjuangan untuk mengawal penyaluran dana tersebut. Apa salahnya kompinen bangsa ini mengawasi penyaluran uang negara???????

    Kalau BLT itu uangnya Presiden SBY dan PDI Perjuangan ikut-ikutan mengawal ya nggak nyambung. Kalau uang negara apa salahnya….banyak orang salah persepsi dengan iklan tersebut. Siapapun berhak mengawal penyaluran uang negara yang merupakan uang hasil pajak yang dibayar oleh rakyat. Bukan dari kantongnya SBY aja. Jangan berpikir diskriminatif tapi lihat permasalahan dengan baik dan objektif.

  15. By dladiez on Jun 8, 2009 | Reply

    assalamualaikum…
    smua yang ada di sini ajar kok ada yang pro dan kontra sama pembahasan.
    menurut saya:
    1. program BLT,,emang program itu buat nyogok rakyat ya?? klo menurut saya sih “membantu rakyat miskin”. tapi mungkin emang agak kurang berhasil. soal desek2an terima jatah BLT,,saya rasa karena orang2nya yang ngga bisa nerapin sistem kedisiplinan dan mau antri. Dan berapapun nominalnya,saya rasa klo dipake untuk hal yang tepat,,berarti kok. kembali lagi pada pribadi masing2.

    2. adanya grup tentang anti mega,, kan kita nganut sistem demokrasi. Mo menghujat kek,,mau mendukung,, kan kita bebas berbicara. Sekarang logikanya…selama ini rakyat ampe terkapar2, mana ada yang dengerin???orang2 dipemerintahan sana adem2 aja seolah ngga ada apa2. Mungkin orang2 yang terkesan menghujat ini,melakukannya karena emosi bgt. ya tetap berharap lah orang2 yang diomongin baca, dan bisa ngaca diri.

    3.soal kinerja SBY,MEGA, dsb,, setiap orang kan memiliki pendapat yang berbeda2,bebas donk..orang2 mo kasih statement apa tentang plus minusnya kinerja orang no.1. Dan kembali lagi, mungkin ada hal yang menurut 1 orang sebagai kesalahan,,tapi kan belum tentu menurut orang lain juga.

    4. oh iya, terkait sama program BLT yang katanya nyogok biar rakyat ngga demo,, klo saya si mikirnya malah bagus. jadi aman,,ngga rusuh mulu. kasarannya walaupun menutupi permasalahan mengenai kenaikan harga,tapi kan rakyat dapet laupunsedikit jumlahnya. ya sedikit membantu laaahhhh.
    tapi beda ya buat mas di atas yang mengaku aktivis angkatan 98. mungkin memang hobi demo kali. selalu ikut demo ya mas??. bagus klo anda ngerti mengenai apa yang didemokan saat itu. tapi saya sebagai mahasiswi mo menyatakan bahwa banyak orang2 yang nawarin buat demo sana sini, padahal dia yang mengajak nggak tau pasti apakah yang diajak itu ngerti apa nggak sama yang didemoin.Hal itu masih bisa kita temuin kok disetiap kampus. mas demo bener2 karna hati nurani untuk memperjuangkan rakyat atau hanya sekedar ikut partisipasi dengan teriak2 aja???? harusnya anda sebagai aktivis memiliki pemikiran yang positif mengenai rakyat. anda aja terkesan marah2 dan kesal sama salah satu orang yang comment,, jangan2 anda pendukung berat mega??? hehe..

    saya mungkin tidak terlalu mengerti mengenai politik, tapi saya menganut sistem demokrasi. saya rasa mungkin anda2 yang mengerti tentang politik akan meremehkan saya,, tapi ingat..yang rakyat bukan cuma anda… saya dan yang lainnya juga.. (hehe,,konfirmasi duluan).

  16. By jun on Jun 8, 2009 | Reply

    saya punya uneg2 nech…. setau saya fB ttg Say No To Mega kembali dibuka. seharusnya tidak perlu ditutup karena itulah gambaran pikiran masyarakat saat ini. memang menghujat bkn hal yang baik dari itu pilihlah pemimpin yang bisa meredam dan menenangkan amarah rakyat. raktyat sdh terlalu cape’. ju2r saja maz……otak orang IND itu orisinil dan pintar. tapi tertutupi oleh kemiskinan dan kebodohan. kita perlu pemimipin yang ttdk merendahkan harga diri rakyat dan negaranya. kita baru bs mlht pmimipin baru pada 2014, dimana semua tetua itu sdh tdk mnclonkan diri lagi…….

  17. By somad on Jun 11, 2009 | Reply

    Negara ini perlu dipimpin orang yang benar-benar pintar, berpendidikan tinggi dan AMANAH. Bukan oleh orang yang hanya diam saja ketika ada/tidak ada masalah dan apalagi menjual aset negara. Jangan sampai jadi contoh untuk rakyat, untuk apa sekolah tingg-tinggi lha wong lulus sma saja bisa jadi President.Melamar kerja saja banyak yg persyaratannya minimal S1, apalagi memimpin negara.

  18. By ajo on Jun 12, 2009 | Reply

    Gue ga mau presiden gue perempuan..titik.!!

  19. By monica on Jun 13, 2009 | Reply

    yah…Mega mah ga pernah berhati besar!Masa SBY yang gantiin jabatan dia,dendamnya masih dibawa sampe sekrang. Kalo orang ngerasa dia bisa mimpin,pasti pemilu yang lalu ,rakyat pada milih dia. Sombong banget!ga mau salaman ama SBY. Cuma bawa2 nama Soekarno,tapi hati ga kayak bung Karno

  20. By Ari Gayo on Jun 15, 2009 | Reply

    sempet nge Fans sama Megawati.tetapi dia kebanyakan tidur siang jadi ga update ma berita.karena ga update jadinya diem ga bisa action.
    Saat di wawancara ma TVOne pada suatu kesempatan kenapa tidak datang keistana pada perayaan 17 Agustus seperti mantan Presiden lainnya…jawabannya bikin kesel aja.
    dibilang “saya ga harus datang ke (istana)kan?”

    SBY dan PD dah oke…meski iklannya bikin sebel.
    SBY the best of the worst…
    Megawati the worst of the worst…even compare with Habibie..

  21. By kamal on Jun 16, 2009 | Reply

    hai….teman2, banyak rakyat Indonesia yang belum dapat menghitung secara cermat.
    Apa untung nya ketika kita nyontreng SBY, dan apa untungnya ketika kita nyontreng Mega. Kita dapat menilai model orang2 pendukung Mega. Dan kita dapat menilai orang pendukung SBY. Kalau kita merasa pendukung sby, dengan segala alasan yang sangat masuk akal. Biarkanlah pendukung mega berbucara meski kurang masuk akal……darpada diam kirain bodo.

  22. By sannnn** on Jun 23, 2009 | Reply

    waduw bu mega bnyak musuh yaah?? kasian pak karno ga tenang disana liat ibu…

  23. By amir on Jun 24, 2009 | Reply

    RAMALAN :

    sejarah akan terulang,
    megawati akan menjadi pecundang
    seperti saat ia mempecundangi Gusdur….

    itupun kalo pasangan megapro menang dan bertahta,

    KEGELISAHAAN SAAT INI :

    kita dalam posisi ronde akhir skema strategi
    ajudan2x Alm Suharto, yang sejak detik jatuhnya
    Suharto skema pemilu seperti ini sudah dicanangkan

    skema nya :
    – Pilihan 1 Sipil + (diiringi ex AD)
    – Pilihan 2 ex AD + Sipil
    – Pilihan 3 Sipil + (diiringi ex AD)

    SBY ex KASOSPOL ABRI
    Prabowo ex PANGKOSTRAD + DANJEN KOPASUS
    Wiranto ex PANGLIMA

    trus U mau pilih mana demi keamanan Keluarga Suharto.. ?

    siapapun sebenarnya hanya bersimbol “untuk rakyat”
    sisanya sebagian besar demi Rezim Orba yang tidak mau terkatung 2x di kemudian hari…

    jadi ???
    inilah wajah kegelisahan Ibu pertiwi

  24. By hannaaj on Jun 28, 2009 | Reply

    tuan2 g TERHORMAT……………
    begitu pedas dan mengerikan kata2 yg terlontar utk ibu megawati..
    apakah ANDA lebih pintar?
    lebih baik?
    lebih bisa utk menjadi pemimpin negeri ini?
    klo ibu megawati benar2 dendam spt yg anda kira… saya rasa wajar.
    ditikam oleh orang kepercayaan tentu rasanya lebih sakit. apalagi ditikam oleh orang yg beliau pernah beri kerjaan. ibaratnya pernah makan ikut ibu megawati tiba2 ganti makan ibu mega..tp berkedok menjadi org yg dizolimi shg ibu mega menuai kecaman. gimana klo anda yg mengalami?
    ingat 1 jari menunjuk ke arah org lain maka yg 4 ke arah kita sendiri.
    tp apapun cemooh anda ttg ibu mega.. tentu tdk menyurutkan antusias, semangat, motivasi dan niat kami para pendukungnya utk selalu berdoa, berusaha dan berupaya agar ibu mega tetap eksis. dan jg berdoa utk para pembenci ibu mega spy kembali ke jalan yg benar.

  25. By ukie on Jul 1, 2009 | Reply

    saya rasa rakyat lebih pintar memilih…mana pemimpin yang suka menjual asset negara dan menjadi pemimpin hanya untuk dapat menjadi penguasa dan memperkaya diri…saya melihat pd kpemimpinan skarang banyak kekurangan juga banyak kelabihan dibandingkan pemimpin yag lalu,apa yang paling sulit diberantas di negara kita?? korupsi!! sudah pasti, kalo calon pemimpin yang kita pilih korupsi bagaimana dengan antek2nya???? jangankan memikirkan rakyat,ya mereka hanya mengisi kantong2 mereka dengan harta kekayaan..kalo mw melihat harta kekayaan sby hanya 6 miliar & budiono 22 miliar..kalah sama anggota DPR yang korupsi,..dari situ saja uadah rasional kan???pemberantasan korupsi jg tak pandang bulu bahkan itu besannya sendiri,,lagian rakyat ind.tak mw dong punya pemimpin yang bodoh??? coba liat dong latar belakang pendidikan masing2 capres,,,disini masi banyak pemuda-pemudi yang tinggi tingkat pendidikannya sampai S2 atw prof..tp knp yang tamatan SMU yang dicari thats rite???make it rational guys

  26. By Alei on Jul 7, 2009 | Reply

    Mega itu bukana perintis KPK? Baru mulai jalan di jaman SBY kan? Dia udah keburu turun. Ngejabat ga sampe 5 taon kok udah dihakimin. SBY tuh udah 5 taon baru kita ngomong fakta deh data2 perkembangan negara kita bener ga. Kalo soal BLT, menurut saya seh mang ga bagus, n kekna Mega juga tau itu ga bagus, tapi berhubung rakyat kita mayoritas ga berpendidikan, apalagi yang di dusun2 atau pesisir itu, tauna cuma bagus kl ada BLT, jadi butuh strategi donk buat dapetin suara mayoritas. Politik mah mang kek gitu, modal bener doank belum tentu menang.

  27. By titi on Jul 8, 2009 | Reply

    nobody is perfect. pilih saja capres cawapres yg paling cocok menurut anda. yang pasti belakangan situasi di negara kita lebih aman daripada waktu sebelumnya. dah capek lihat orang debat terus. negara ini bukan hanya milik para politikus. aku tidak suka politik. I love peace

  28. By Payjoke on Jul 10, 2009 | Reply

    ngapain sih pda ribut Mega,SBY ataupun yg laen….semua it ad kebaikan dan keburukan masing2….drpd ngejelekin mereka mending perbaiki diri kita biar kita bisa ngegantiin mereka jd Presiden (InsyaAllah….) dan memperbaiki kehidupan Indonesia…..Ambil kebaikan mereka dan buang kejelekan mereka….

  29. By Papi on Aug 2, 2009 | Reply

    Saya juga sependapat dengan anda om…!!!

  30. By masto on Jan 7, 2010 | Reply

    Wahai rakyat yang anti Mega dan pro berat SBY , banyak yang nyesel kan milih SBY. Gua lebih suka Mega meskipun gua Golput. yANG PINTER OMONG PINTER JUGA BOOOONNNNG!

  31. By yuda on Mar 28, 2011 | Reply

    saya pendukung PDI-P bagi saya megawati soekarno putri adalah presiden terbaik indonesia bahkan beliau sangat layak untuk mempin negara ini di tahun 2013 kelak

    MERDEKA!!!

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google