Beli Barang, Lihat Tanda SNI

Written on 27 March, 2010 – 20:41 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Per 1 April 2010 besok, Pemerintah mewajibkan penggunaan helm berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia). Helm yang berlogo SNI ini artinya sudah memenuhi standar minimum sebuah helm yang telah ditetapkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). BSN sendiri adalah sebuah lembaga Pemerintah yang berwenang dalam menetapkan standar di Indonesia.

Mungkin saja banyak yang baru mendengar atau mengetahui adanya SNI. Tetapi bila kita mau sedikit rajin memperhatikan, sebenarnya ada banyak produk di sekitar kita yang mencantumkan nomor SNI yang telah diperoleh oleh produk tersebut. Misalnya saja pada gelas atau botol plastik air minum dalam kemasan.

Apa sih SNI itu? Sebuah barang/produk yang telah mendapatkan pengakuan (dinyatakan dengan adanya nomor) SNI adalah barang/produk yang telah memenuhi kriteria minimum berdasarkan jenis barang/produk tersebut, dilihat dari beberapa kriteria (misal: keamanan, kenyamanan, keselamatan, kesehatan, dsb) menurut standar yang ditetapkan oleh BSN.

Artinya, jika sebuah helm yang kita beli telah lolos standar minimum SNI, artinya helm tersebut setidaknya dapat berfungsi sesuai harapan, melindungi kepala penggunanya (tentu jika dipakai dengan benar pula, dan dengan tingkat benturan tertentu juga). Bayangkan, jika helm yang dipakai sekadar aksesoris tempelan di kepala yang tidak layak untuk digunakan pengendara sepeda motor (misal helm proyek), apa gunanya helm tersebut jika pengendara terjatuh?

Pada contoh air minum dalam kemasan, jika kita bertemu pada 2 pilihan produk, yang memiliki nomor SNI dan yang tidak, sudah barang tentu jangan ragu memilih yang bernomor SNI. Karena artinya produk tersebut telah diperiksa dan terbukti setidaknya: menggunakan plastik kemasan yang tidak berbahaya buat kesehatan dan menggunakan air yang diperoleh dari proses yang terbukti baik, begitu juga dengan nilai toleransi kandungan berbahaya di dalam airnya.

Pada kasus lain, membanjirnya mainan anak-anak asal China dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan anak-anak. Lihat saja kasus gila di China berupa susu bubuk yang mengandung melamin. Sepertinya banyak pengusaha di negeri tersebut yang menomorsatukan keuntungan, soal kesehatan dan sebagainya adalah nomor berikutnya. Begitu pula pada produk-produk mainan. Banyak penelitian membuktikan, mayoritas produk mainan murah dari China memiliki dampak buruk bagi kesehatan anak (apalagi kalau sang anak suka menggigit atau menciumi mainannya). Penggunaan bahan pewarna yang tidak baik buat kesehatan dan bahan-bahan lainnya menjadi penyebab semua itu. Nah, jika Pemerintah juga mewajibkan barang mainan anak yang masuk ke Indonesia harus memenuhi standar baku minimum yang ditetapkan, kita bisa melindungi kesehatan anak, adik, tetangga dan/atau saudara-saudara kita lainnya.

Lebih dari itu, pada tataran taktis, pengimplementasian SNI pada produk-produk impor juga dapat digunakan untuk mengontrol barang yang masuk, mencegah terjadinya persaingan bisnis yang tidak sehat bahkan bisa juga membantu meningkatkan kompetitif produsen di dalam negeri. Kenapa begitu? Bayangkan saja, dengan membuat standar yang ketat, kita bisa “mematikan” impor tertentu dengan alasan tidak sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia, dan di saat yang sama mempermudah anak bangsa yang ingin memenuhi kebutuhan akan produk tersebut di dalam negeri.

Jadi, SNI ini bisa bermata dua… kebetulan dua-duanya sama-sama baik buat kita! 😀

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 2 Responses to “Beli Barang, Lihat Tanda SNI”

  2. By diditho on Mar 31, 2010 | Reply

    wah udah mulai ngeblog lagi nih….nice post..

  3. By maya on Apr 16, 2010 | Reply

    bisa mengulas SNI juga ya..hmmm not ordinary mvp:-)

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google