Archive for the ‘Travelling’ Category

Sekarang Bebas Fiskal

Saturday, January 1st, 2011 |

Mulai hari ini, 1 Januari 2011, ketentuan pembayaran fiskal dan bebas fiskal bersyarat untuk mereka yang sudah memiliki NPWP sudah tidak berlaku lagi. Direktorat Jenderal Pajak memberlakukan bebas fiskal luar negeri bagi semua orang walau tidak memiliki NPWP.

Jadi, semua posting yang terkait ketentuan bebas fiskal pada blog ini sudah boleh diabaikan! Senyum dengan mulut terbuka

Sekali lagi, Jalan-jalan ke Luar Negeri, Bebas Fiskal dengan NPWP

Sunday, April 11th, 2010 |

Sebenarnya saya sudah pernah menulis tentang tata cara pengurusan bebas fiskal ke luar negeri untuk mereka yang telah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pada tulisan di sini. Tetapi masih saja ada banyak pertanyaan, terutama seputar siapa saja yang dapat turut serta “menumpang” NPWP seseorang.

Pertanyaan-pertanyaan seperti: “saya tidak punya NPWP, orangtua juga tidak punya, tetapi kakak saya punya… apakah saya juga dapat memanfaatkan fasilitas bebas fiskalnya?” adalah termasuk jenis pertanyaan yang paling sering muncul. Oleh karena itu sepertinya saya harus membuat tulisan secara terpisah di sini.

(more…)

Prosedur Bebas Fiskal ke Luar Negeri dengan NPWP

Wednesday, December 24th, 2008 |

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya yang berjudul Punya NPWP, Bebas Fiskal ke Luar Negeri, ternyata menimbulkan pertanyaan lanjutan, bagaimana cara menikmati bebas fiskal ini?

Setelah Anda mendaftarkan diri sebagai wajib pajak dan memiliki NPWP (catatan: mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP tidak berarti Anda harus bayar pajak. Jika ternyata penghasilan tahunan di bawah nilai penghasilan tidak kena pajak, ya ngga ada pajak yang harus dibayar :D), kini kita berlanjut ke cara menggunakan kartu sakti NPWP untuk tidak membayar fiskal setiap kali hendak ke luar negeri.

(more…)

Punya NPWP, Bebas Fiskal ke Luar Negeri

Tuesday, December 23rd, 2008 |

Beberapa waktu belakangan ini santer terdengar rumor yang mengatakan bahwa di tahun 2009 ongkos fiskal ketika berpergian ke luar negeri akan naik sampai Rp 3.000.000,00  2.500.000,00! (catatan: berdasarkan siaran pers Dirjen Pajak pada tanggal 23 Desember 2008, diputuskan tarif fiskal bagi individu yang tidak memiliki NPWP adalah Rp 2.500.000,00. Nilai ini lebih rendah dibanding rencana semula, Rp 3.000.000,00). Namun, tarif fiskal setinggi itu hanya dikenakan kepada mereka yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Untuk mereka yang telah memiliki NPWP tidak dikenakan biaya fiskal, alias bebas fiskal.

Ongkos fiskal yang selama ini sudah tinggi (Rp 1.000.000,00 untuk perjalanan udara dan Rp 500.000,00 untuk perjalanan laut) sekarang menjadi semakin tinggi. Tapi, disadari atau tidak, ini adalah trik untuk memaksa banyak orang untuk menjadi wajib pajak. Memang tidak semua orang akan melakukan perjalanan atau berpergian ke luar negeri. Sehingga dari sudut pandang ini, memiliki NPWP menjadi tidak ada gunanya juga.

(more…)

Taipei 101

Saturday, September 20th, 2008 |

Salah satu lokasi wajib kunjung di Taipei pada saat ini jelas adalah Taipei 101 Building. Gedung ini mencatatkan diri sebagai gedung tertinggi di dunia pada tahun 2004.

Sama seperti di Singapura, cara termudah dan ternyaman untuk mencapainya adalah dengan menggunakan MRT. Namun sayangnya stasiun MRT terdekat tidak persis berada di lokasi Taipei 101 Building. Kita mesti turun di stasiun Taipei City Hall. Ikuti petunjuk arah keluar menuju Taipei 101 Building. Di depan ada halte bus, pastikan Anda berdiri di antrian free shuttle bus menuju Taipei 101 Building. Sebenarnya bus gratisan ini milik pengelola mall yang ada di beberapa lantai bawah gedung tersebut. Walau mungkin Anda tidak akan berbelanja di sana, ngga masalah. Ikut saja. Memang sudah menjadi bagian dari service mereka. Setibanya di mall, ikuti petunjuk menuju puncak gedung.

(more…)

Terperangkap di Hualien City

Wednesday, September 10th, 2008 |

Dalam perjalanan pulang dari Amerika Serikat, saya memang merencanakan untuk menikmati suasana di Taiwan. Karena kebetulan kali ini pesawat yang saya naiki transit di Taipei.

Setelah meminta advis dari teman-teman di milis [email protected], untuk rencana singgah di Taipei 3-4 hari, saya mendapatkan beberapa daftar tempat yang bisa saya kunjungi dalam waktu tersebut. Selanjutnya, saya mulai browsing mencari tempat penginapan ala backpackers, tapi tentu harus yang menarik. Hasil pencarian di mesin penelusur membawa saya ke alamat blog Ambar (moderator milis indobackpacker).

Tentu tak ada alasan untuk tidak percaya atas review yang dibuat oleh backpacker seperti mbak Ambar. Saya pun langsung mem-booking untuk 3 malam (melalui Internet dan menggunakan kartu kredit). Tarif charge per malam per tempat tidur adalah USD 15.

(more…)

Mengurus Visa Amerika Serikat

Tuesday, January 8th, 2008 |

Visa merupakan salah satu syarat wajib yang mesti dimiliki oleh seseorang untuk dapat memasuki wilayah kedaulatan sebuah negara. Kecuali jika negara tersebut memiliki perjanjian bebas visa dengan negara kita (misal, orang Indonesia bebas bepergian ke Singapura atau Malaysia tanpa harus membuat visa terlebih dahulu).

Berdasarkan pengalaman mengurus visa di beberapa negara, urusan yang satu ini sebenarnya kegiatan gampang-gampang susah. Tergantung ke negara mana kita hendak berkunjung.

Pada dasarnya tujuan pembuatan visa sekadar masalah tertib administrasi saja. Maksudnya, pihak negara yang akan dikunjungi itu ingin agar semua tamunya terdata dengan baik. Namun, tidak semua negara merasa nyaman dikunjungi (baca: tidak terlalu ‘welcome’ rumahnya didatangi tamu). Sudah menjadi rahasia umum, negara yang paling bersikap paranoid untuk urusan yang satu ini adalah Amerika Serikat.

(more…)

Minta Oleh-Oleh

Wednesday, May 16th, 2007 |

Entah dari mana asal-usulnya, orang Indonesia punya ‘penyakit’ khas Indonesia yang ngga ada di negara lain… minta oleh-oleh .. Hehehe. Percaya atau ngga, ‘penyakit’ ini ngga ada di tempat lain. Bahkan di kamus pun kita akan kesulitan mencari padanan kata oleh-oleh dalam bahasa asing. Sedikit melenceng, orang Indonesia juga punya penyakit aneh lainnya, masuk anjing, eh, masuk angin :))

Entah siapa yang memulai dan sejak kapan, orang Indonesia paling ngga bisa lihat atau tahu ada kenalan atau saudaranya yang akan bepergian ke luar kota, apalagi kalau ke luar negeri. Semacam sudah ada standard operation procedure rutin dalam otak orang Indonesia, pasti akan segera bilang: “jangan lupa oleh-olehnya yaaa!”

(more…)

Melancong ke Kuala Lumpur

Friday, May 11th, 2007 |

Seperti halnya berlibur ke Singapura, Kuala Lumpur telah menjadi salah satu tujuan wisata bagi sebagian orang Indonesia. Dengan ongkos yang hanya berbeda sedikit dengan ongkos Jakarta-Denpasar (Bali), Kuala Lumpur menjadi alternatif yang menarik. Karena ‘judul’nya adalah liburan ke luar negeri! Gengsinya jelas beda.

Tulisan saya kali ini akan membahas cara menuju Kuala Lumpur, lewat Singapura. Rute ini adalah rute yang sangat menarik, karena ibarat pepatah, sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui. Tulisan ini sekaligus merupakan sambungan dari tulisan saya tentang cara menuju Singapura dengan biaya lebih murah melalui Batam, yang bisa di baca di sini.

(more…)

Jalan-jalan Hemat ke Singapura

Wednesday, April 11th, 2007 |

Dulu, orang Indonesia yang berbelanja di Singapura di-identik-kan dengan orang kaya. Belum afdol rasanya jika merasa kaya, tapi belum punya hobi bolak-balik ke Singapura, hanya untuk berbelanja.

Lain dulu lain sekarang. Dulu, ongkos yang perlu dikeluarkan untuk ke Singapura memang mahal. Bayangkan saja, dua dekade yang lampau, di tahun 1990, ketika mulai ada penerbangan swasta nasional (Indonesia) yang melayani rute internasional Jakarta-Singapura, harga tiket pergi-pulang termurah yang bisa saya peroleh adalah 1 juta-an rupiah (lupa persisnya berapa). Itu pun dengan naik penerbangan milik maskapai penerbangan Sempati Air, yang telah lama almarhum sebelum sempat menikmati masa-masa booming penerbangan domestik di Indonesia belakangan ini. Jangan lupa, itu di awal dekade 90-an sebagai pembanding, harga sebuah mobil Toyota Kijang Super yang standar ketika itu adalah sekitar  Rp 15 juta-an. Belum lagi biaya fiskal udara yang mesti dibayar, sebesar Rp 250.000 per orang (sekarang fiskal udara adalah Rp 1.000.000).

(more…)

Larangan Membawa Zat Cair ke Dalam Kabin Pesawat

Saturday, March 31st, 2007 |

Per hari ini, Sabtu, 31 Maret 2007, di bandara Ngurah Rai, Denpasar – Bali diberlakukan peraturan larangan membawa zat cair ke dalam kabin pesawat. Aturan serupa sebelumnya saya jumpai pada saat menaiki pesawat terbang dengan tujuan Amerika Serikat dan/atau menaiki pesawat milik maskapai penerbangan asal Amerika Serikat.

(more…)

Roaming Internasional di Jepang

Monday, March 19th, 2007 |

Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh operator telepon selular adalah roaming internasional. Dengan fasilitas ini, pelanggan bisa menerima dan melakukan panggilan atau pesan singkat (SMS) sekali pun sedang berada di luar negeri.

Untuk dapat menikmati fasilitas roaming internasional ini, biasanya pelanggan mesti terlebih dahulu mengaktifkannya (dengan mengajukan permohonan ke pihak operator). Sepanjang pengetahuan saya, untuk operator-operator di Indonesia sampai dengan saat ini hanya memberikan fasilitas tersebut ke pelanggan paskabayar (berlangganan). Setelah fasilitas diaktifkan, kapan pun kita pergi ke luar negeri, kita akan tetap bisa menggunakan handphone seperti biasa. Yang tidak biasa (dan yang perlu diingat) adalah biayanya!

(more…)

Tips Menikmati Penerbangan

Sunday, March 4th, 2007 |

Berada di dalam pesawat terbang pada waktu yang cukup lama merupakan sebuah hal yang menjemukan. Selain tentu saja juga melelahkan. Apalagi jika penerbangan yang dijalani menempuh waktu berjam-jam. Tidak jauh berbeda dengan menumpang bus untuk perjalanan yang lumayan panjang.

Duduk, duduk dan duduk. Itu saja yang dilakukan sepanjang perjalanan. Tentu saja capek dan membosankan. Permasalahannya, jika perjalanan tersebut tetap harus dijalani, bagaimana meminimalisir kelelahan yang mungkin terjadi dan/atau menghilangkan kebosanan tersebut?

(more…)

Penyelamatan Diri di Laut

Sunday, February 25th, 2007 |

Kecelakaan pada kapal laut kembali terjadi. Kali ini menimpa KM Levina 1 yang berlayar dari Pelabuhan Tanjungpriok di Jakarta menuju pulau Bangka.

Pada setiap kecelakaan di laut, pelampung menjadi alat bantu yang akan sangat menolong. Salah seorang korban selamat pada kecelakaan KM Levina 1 dengan tegas mengatakan bahwa dia akan menyimpan pelampung yang tanpa sengaja dia temukan saat sempat terombang-ambing di laut tanpa satu pun alat penolong, karena dia menganggap bahwa benda tersebut telah menyelamatkan nyawanya. Siapa pun yang meminta, bahkan pihak pemilik kapal sekali pun, tidak akan diberikan.

(more…)

Evacuate! Evacuate!

Thursday, February 22nd, 2007 |

Belum hilang dari ingatan kita kabar mengenai hilangnya pesawat Adam Air dengan kode penerbangan KI-574 yang jatuh di perairan Sulawesi pada awal tahun 2007 ini. Tiba-tiba kita kembali mendapat kabar bahwa sebuah pesawat Adam Air yang lain juga mengalami musibah. Walau kali ini tidak ada korban jiwa, namun tetap saja musibah ini menjadi berita yang menarik. Apalagi maskapai penerbangannya sama persis.

Terlepas dari spekulasi dan analisis mengenai penyebab kecelakaan yang terjadi, hal yang menarik minat saya untuk menulis kali ini adalah sikap dari sebagian besar penumpang yang ada di dalamnya.

(more…)

Fiskal dan Tikus-tikusnya

Wednesday, January 17th, 2007 |

Kendala bagi kebanyakan orang dengan dana pas-pasan ketika hendak jalan-jalan ke luar negeri adalah beban biaya fiskal udara sebesar Rp 1 juta (catatan: fiskal laut/darat besarnya Rp 500 ribu) yang mesti dibayarkan oleh setiap penumpang pesawat yang hendak terbang ke luar negeri.

Walau sudah menjadi rahasia umum bahwa di terminal keberangkatan internasional (terutama yang saya tahu dengan persis yaitu di Terminal 2D/E Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta) banyak sekali terdapat “tikus-tikus” yang menawarkan jasa pembayaran fiskal “bawah tangan”. Biasanya penawaran dibuka sebesar Rp 800 ribu per penumpang. Angka ini bisa dinegosiasikan jika bayar borongan untuk beberapa orang secara bersama-sama. Oh ya, fiskal laut pun sama.. semua bisa dinegosiasikan (coba saja menyeberang dari Batam ke Singapura dengan ferry). Kapan negara ini mau maju kalau penggelapan uang negara terjadi di mana-mana.

(more…)

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google