Dua Malam Berturut-turut adalah Malam Minggu

Written on 12 March, 2007 – 10:01 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Bingung baca judul posting saya kali ini? Bingung bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ngga usah heran, setelah membaca tulisan ini anda akan sadar bahwa hal tersebut benar-benar telah saya lalui beberapa jam yang lalu.

Saya baru saja menjalani sebuah perjalanan panjang dengan rute Jakarta (Indonesia) -Singapura (Singapura) -Tokyo (Jepang) -Seattle (Amerika Serikat). Saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jakarta (GMT+7) pada hari Sabtu, 10 Maret 2007, pukul 19.30 WIB. Setelah menumpuh perjalanan hampir 1,5 jam, tiba di Bandara Changi, Singapura (GMT+8), sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Penerbangan lanjutan tujuan Tokyo (GMT+9), Jepang baru akan take-off  pada pukul 06.00 besok paginya. Artinya, malam minggu itu saya bermalam di Singapura.

Setelah menempuh jarak sekitar 4.000 mil, dari Singapura ke Tokyo, yang ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam penerbangan, saya tiba di Bandara Narita, Tokyo sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Transit di Tokyo hanya sebentar, tapi pindah pesawat juga. Pukul 15.30 waktu setempat pesawat tinggal landas menuju tujuan terakhir dalam perjalanan saya kali ini, Bandara Tacoma di Seattle (GMT-8), Washington State, Amerika Serikat. Inilah bagian perjalanan yang terpanjang, yaitu sekitar 9.000 mil menyeberangi Samudera Pasifik selama sekitar 14 jam terbang.

Karena perjalanan panjang selama 14 jam, yang diawali dari pukul 15.30 di Jepang, tentu saya akan bertemu dengan malam hari ketika sedang di dalam pesawat. Tingtonggg…. ketika malam tiba, ketika pesawat sedang di tengah-tengah samudera yang maha luas dan dalam, ternyata malam itu adalah malam minggu kembali!

Bertemu dengan malam minggu tentunya biasa saja. Tapi kali ini buat saya jadi spesial. Malam minggu tanggal 10 Maret 2007 saya sedang berada di Bandara Changi, Singapura. Hari minggu siang/sore tanggal 11 Maret 2007 saya berada di Bandara Narita, Tokyo.. dan ternyata kemudian, saya ada di atas Samudera Pasifik pada malam minggu juga, tanggal 10 Maret 2007 juga. Sama seperti tanggal dan jam ketika saya sedang berada di Changi!

Malam berlalu dengan cepat. Segera setelah itu sinar matahari kembali muncul. Itu tandanya saya juga akan segera tiba di tujuan, Bandara Tacoma, Seattle. Setelah pendaratan dilakukan dengan mulus, jangan lupa, ternyata di Seattle pagi itu adalah pagi hari (pukul 08.00) di hari Minggu, tanggal 11 Maret 2007. Pada waktu yang sama saya sedang berada di udara, antara Singapura dan Jepang! (menurut orang-orang di Jakarta, saat saya tiba di Seattle adalah hari Minggu 11 Maret 2007 jam 23.00 WIB.. dan sekarang waktunya saya tidur, karena menurut waktunya orang-orang di Jakarta, ternyata saya belum tidur-tidur selama 2 malam berturut-turut).

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 19 Responses to “Dua Malam Berturut-turut adalah Malam Minggu”

  2. By MaDhu on Mar 12, 2007 | Reply

    Tidurlah yang nyenyak….siapkan stamina (mental dan pisik) untuk menyambut kehidupan baru, dinegeri baru dan orang-baru tentunya. Dont work too hard & Gd luck.

  3. By Dondy Bappedyanto on Mar 12, 2007 | Reply

    Zik.. jgn lupa oleh2 foto Om Bill kasih keynote speaker ya 😀 plus jgn lupa mampir juga ke company store.. masih inget kan pesenan gw !!!

  4. By mbah dukun on Mar 12, 2007 | Reply

    yeah..boeing lag.

  5. By The on Mar 12, 2007 | Reply

    Bolak balik Malam Minggu apa ngga cape…hihihihi. Gw yg baca aja sampe capee Deeeh. Selamat ya sdh sampe di negeri Paman Sam

  6. By ghege on Mar 13, 2007 | Reply

    Weleh, weleh, weleh….
    Baru ngeliat niy tampangnya om zikri paz workshop tgl 10 maret kmrn paz ketemu sama om ricky 😀

    Jangan lupa di share sama juniornya ya om…
    hehehehe….

  7. By Mira on Mar 13, 2007 | Reply

    Wah saya juga baru liat tampang Om ini! eh gak ngerasain jet lag ya? jet lag itu cuma mitos aja atau gimana sih?

  8. By admin on Mar 13, 2007 | Reply

    Jetlag kok mitos..Hampir semua orang yang bepergian melintasi perbedaan wilayah waktu yang besar (misal dari Indonesia ke Amerika) pasti mengalami jetlag. Yaitu sebuah kondisi di mana ritme tubuh kita yang sudah terbiasa dengan jam biologis di Indonesia (misal tidur jam 22.00 WIB), ternyata menurut waktu Amerika pada waktu yang sama masih 7 pagi! jadi ketika orang sedang mulai sibuk beraktivitas di Amerika, orang Indonesia yang masih mengalami jetlag justru malah ngantuk. Sebaliknya, pada waktu jam tidur orang di sini, orang Indonesia malah melek.

    Sampai pada saat orang tersebut (yang mengalami jetlag) bisa menyesuaikan ritme tubuhnya dengan jam setempat, dia disebut masih mengalami jetlag.

  9. By Mira on Mar 13, 2007 | Reply

    emh ..pernah baca dimana ya? maksudku mitos ini untuk masalah efek dari jetlag ini pada sebagian orang katanya efek ngalami perjalanan melewati perbedaan waktu sampai begitu parah, selain sakit kepala hebat, nausea, mules, yang begitu-begitu deh. Sementara saya liat Om Zikri ini (dari statusnya di YM) masih tampak fit. Gitu lho.

  10. By admin on Mar 13, 2007 | Reply

    Sakit kepala sebagai efek dari jetlag itu sangat wajar. Kan tadi sudah dibilang kalau orang yg jetlag masih belum bisa menyesuaikan ritme hidup dengan kondisi sekitar. Jamnya orang tidur dia malah bangun. Giliran orang bangun dan akan beraktivitas, dia malah ngantuk. Jadinya ketika dipaksakan untuk tetap melek padahal belum tidur-tidur dalam waktu yang cukup panjang, pasti sakit kepala. Tapi gimana symptom tepatnya sepertinya tiap orang beda.

    Buat gw mungkin telah terlewati dengan ngga tidur selama 2 malam (menurut jam-nya WIB) selama perjalanan tersebut. Pas malam pertama di Seattle akhirnya bisa tidur, tapi baru bisa tidur setelah jam 2 pagi, dan bangun jam 7 pagi. Lumayan. Ini malam ke-dua, dan sekarang jam 22.55, masih belum ngantuk. So far, mungkin karena gw banyak minum kopi di sini. Mungkin juga karena too exciting 😀

  11. By Mira on Mar 13, 2007 | Reply

    Emang bawa ya kopi kapal api sachet?

  12. By admin on Mar 14, 2007 | Reply

    sepanjang hari di sini di-provide kopi gratis dari Starbucks.. 😀

  13. By Yuliana Tan on Mar 14, 2007 | Reply

    Kopi yang di bawa?? :-” bakal balik Indon lagi dong?

    Selamat happy2 disana… tar balik sini … kembali jetlag lagi… oh ya, pas balik ntar ilang 1 hari juga dong… 😀

  14. By henny on Mar 14, 2007 | Reply

    KOPI GRATIS?!
    itu di mana? ada terima lowongan ga?

  15. By Turi Syahdarina on Mar 14, 2007 | Reply

    Jacky..!!! emang km doyan kopi..??? ;))

  16. By Jay on Mar 15, 2007 | Reply

    Jadi, jetlag itu hanya kondisi tubuh yang cape karena naik pesawat berjam-jam,
    atau orangnya gak sempat adaptasi ketika turun dari pesawat?

    Kalo ada orang pusing, mual dsb setelah naik pesawat selama setengah jam, apakah itu disebut jetlag?

    Kalo ada orang naik pesawat belasan jam dan ketika turun langsung bekerja normal jadi tidak disebut jetlag?

  17. By admin on Mar 15, 2007 | Reply

    #15, kurang lebih jetlag itu ya seperti itu.. kondisi capek karena perjalanan jauh dgn pesawat yang berjam-jam. dengan pesawat lho.. karena kalau dgn moda transportasi lain (darat atau laut), tidak mengakibatkan jetlag. kenapa? karena walau jauh tapi tidak ‘menembus’ beberapa timezone, sehingga ritme biologis jam tubuh dengan lingkungan sekitar jadi beda.

    kalo orang pusing, mual dsb stlh naik pesawat selama setengah jam, itu namanya mabok udara. sama seperti mabok darat dan/atau laut.

    beberapa orang mungkin bisa menyiasati jetlag. misal, selama menempuh perjalanan jauh langsung membiasakan dirinya dgn jam biologis di kota tujuan. misal kalo kira2 di kota tujuan pada saat itu sudah malam, walau di luar pesawat masih terang benderang, sebaiknya tidur. jika hal ini tidak bisa dilakukan, maka setibanya di kota tujuan, jika ternyata hari masih siang, jangan tidur. tunggu waktu tidur di kota tsb tiba (tunggu setelah jam 9 malam misalnya). dengan demikian, bisa terhindar dari jetlag.

  18. By nonik djadoel on Apr 24, 2007 | Reply

    biasanya untuk menghindari efek jetlag, sepanjang penerbangan, gue tidur seada-adanyaa…… lumayan membantu deh iih…

  19. By anna khan on Aug 23, 2007 | Reply

    saya pernah baca di intisari, ttg terbang ke suatu daerah dekat hawaii,usa, adalah terbang ke hari kemarin. saya jg sudah mengalamnya waktu terbang dari jkt-la, saya berangkat tgl 20 juli, eh sampai juga tgl 20 juli, padahal waktu perjalanan jg panjang bgt ditambah dg transit n waktu tunggunya, hehehe. serasa dapet bonus 1 hari nih.

  20. By Taufik Hidayat Wiratno on Sep 26, 2013 | Reply

    Bagi dong, Pak, cerita saat diinterogasi di Secondary Check Control Bandara Seattle-Tacoma.

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google