Korps Baret Merah

Written on 16 April, 2007 – 16:41 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Sejak kecil, saya senang sekali dengan segala sesuatu yang berbau militer. Main tentara-tentaraan. Bukan sekadar main tembak-tembakan dan bermain perang-perangan ala pertempuran dalam kota, yang memanfaatkan lorong-lorong di sekitar rumah, tapi juga melahap habis semua bacaan atau tontonan yang berbau militer. Lebih spesifik lagi, yang berbau tentara Indonesia. Apalagi dulu, waktu sedang trend film-film yang bertemakan pertempuran masa kemerdekaan Indonesia. Walau masih kelas 3 SD, saya sanggup menunggu jam tayangnya di TV sekali pun itu tengah malam.

Waktu kecil, mainan saya yang berbau tentara ada seabreg. Kalau lagi ngga ada teman atau malas main di luar rumah, saya seringkali sibuk memainkan prajurit-prajurit plastik yang saya miliki dengan menyusun berbagai formasi tempur. Bukan hanya prajurit infanteri (yang tukang jalan kaki), tapi juga prajurit kavaleri (berkendaraan, bisa kuda atau kendaraan bermotor) dan juga zeni (tukang kerja).

Ada satu benang merah yang saya kagumi dari tentara, jalur komando yang jelas. Selain itu, kedisiplinan dan kerja tim yang dibangun sangat bagus. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada satu organisasi sipil pun yang sehebat struktur organisasi tentara. Begitu juga soal loyalitas terhadap korps nya.

Hari ini, salah satu korps yang sangat saya kagumi, yaitu Korps Baret Merah alias Kopassus (Komando Pasukan Khusus) berulangtahun ke-55. Selamat happy anniversary! Dirgahayu.

Mengupas sedikit asal-usul sejarah korps baret merah ini, ternyata diawali dari seorang pekebun bunga tulip yang bermukim di Bandung. Bapak Idjon Djambi, dialah orang pertama yang mengorganisasi pelatih pasukan cikal bakal korps ini. Ide awal sebenarnya datang dari Kolonel Albert Evert Kawilarang, yang lebih sering ditulis di berbagai artikel dengan nama A.E. Kawilarang. Dia-lah yang kemudian dikenal sebagai Bapak pendiri Korps Baret Merah.

Ceritanya, pasukan di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang mengalami kesulitan di medan tempur ketika menjalankan operasi penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Sang kolonel memimpikan mempunyai pasukan komando yang sanggup bergerak cepat dan tangkas. Masalahnya, siapa yang akan mengorganisir dan melatih?

Sampai suatu ketika Kolonel Kawilarang bertemu dengan Pak Idjon, yang adalah mantan kapten KNIL Belanda, yang bernama asli Rokus Bernandus Visser. Pak Idjon menyanggupi. Kolonel Kawilarang sendiri kemudian menyusun pedoman pasukan khusus, yang diformalkan pada 16 April 1952 (tanggal inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari lahir Kopassus). Ironisnya, pada jaman orde baru, keberadaan sang kolonel (A.E. Kawilarang) seperti tidak dianggap. Kalau tidak salah karena sang kolonel pernah terlibat dalam Permesta. Baru ketika era reformasi, Kolonel Kawilarang bisa kembali menghadiri upacara peringatan hari ulangtahun korps baret merah.

Awalnya, pasukan khusus ini adalah bagian dari Tentara Teritorium III/Siliwangi (sekarang dikenal sebagai Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi), yang selanjutnya naik ke kancah nasional. Sebelum akhirnya bernama Kopassus (tahun 1986), pasukan ini sempat beberapa kali ganti nama. Pertama kali bernama Korps Komando Angkatan Darat (KKAD, 1953), lalu Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD, 1955) dan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, 1971).

Dari sekian banyak kisah sukses operasi-operasi yang pernah dijalankan, salah satu yang menjadi favorit saya adalah kisah pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda di bandara Don Muang, Thailand. Operasi yang dikenal dengan nama Operasi Woyla, di bulan Maret 1981.

Ceritanya, pesawat Garuda yang menjalani rute Jakarta-Medan itu dibajak oleh sekelompok orang, dalam penerbangan Palembang-Medan. Ketika itu, rute Jakarta-Medan memang transit di Palembang, tidak direct seperti sekarang. Dari informasi intelijen, pembajak yang bersenjata itu akan menerbangkan pesawat ke bandara Don Muang, Thailand.

Dalam pertemuan singkat di Cendana, kediaman presiden (ketika itu) Soeharto, sang presiden memilih penyelesaian dengan opsi militer. Untuk itu segera dipilih dan dibentuk pasukan antiteror yang akan menjalankan tugas ini. Dalam waktu singkat hanya hanya hitungan jam, pasukan ini berlatih keras. Termasuk memanfaatkan pesawat berjenis sama seperti yang dibajak, DC-9, yang berada di Jakarta. Dalam simulasi tersebut, disimpulkan bahwa waktu penyelesaian yang dibutuhkan adalah 2,5 menit saja. Ya, dua setengah menit saja! Sebuah waktu fantastis yang saya kagumi sampai sekarang. Memang dalam pelaksanaannya meleset. Uuppss, hanya meleset dalam hitungan detik, tetap saja kurang dari 3 menit!!!

Setelah komandan serbu (ketika itu Letkol Sintong Pandjaitan) memberi aba-aba, pasukan mendobrak pintu bersamaan. Kontak senjata saling tembak terjadi antara pembajak dan pasukan Kopassandha. 1 orang gugur dari prajurit Kopassandha. Sedang di sisi pembajak, seluruhnya tewas termasuk sang pemimpin.

Walau dari sekian banyak cerita heroik, nama korps baret merah tidak selalu baik. Ada beberapa kasus yang membuat nama korps ini sempat tercoreng. Salah satunya adalah Tim Mawar, yang dituding sebagai biang keladi hilangnya beberapa aktivis pada masa-masa menjelang dan seputar turunnya Soeharto di tahun 1998.

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 73 Responses to “Korps Baret Merah”

  2. By henry on Apr 14, 2009 | Reply

    yg bener….LEBIH BAIK PULANG NAMA DARIPADA GAGAL DALAM TUGAS…

  3. By henry on Apr 14, 2009 | Reply

    Oh Batujajar…kota kelahiran…
    jadi ingat tinggal di asrama waktu kecil…
    permainan sehari-hari nggak jauh dari perang-perangan..komplit dgn accessories milik ortu masing-masing..bravo KOPASSUS..

  4. By Bering on May 8, 2009 | Reply

    Coment2nya bagus-bagus tentang rpkad/kopassus..apakah kalian tahu kehidupan kelurga pensiunan dari rpkad yang kalian bangga-bangga kahn di sini, mereka (dominasi di komplek pensiunan kopassus sukatani depok)anda bisa lihat kehidupan para keluarga mereka, sama sekali kurang diperhatikan dari kesatuan apalagi pemerintah yg notabene mereka semua adalah pendahulu membesarkan dan berjasa untuk kesatuan yg membesarkan nama KOPASSUS,( habis manis sepah dibuang ) coba anda tanyakan & survei bagaimana mereka ( yg kalian anggap pahlawan) meninggal dunia..kebanyakan karena sakit,kurang biaya,miris memang nasib para pahlawan di Indonesia

  5. By SIMATUPANG on May 28, 2009 | Reply

    Kopassus adalah Profil Pejuang Angkatan Darat, beserta Kostrad dengan Tontaipurnya..jayalah KOPASSUS…KOMANNDO siap….jayalah Indonesia

  6. By Rtonaldi on Jun 22, 2009 | Reply

    mba mira Boleh nitip Beliin Baret Merahnya Koppasus GA…??N sklian ama emblemnya..^^
    Tar ak gantiin Duitnya…Boleh gak mba mira/sapa aja yang bisa beliin…??
    coz G suka banget ama Kopassus N cita2 g pengin jadi anggota Kopassus^^
    Kalo ada yg bisa tlong Hub no sya
    Ryonaldi=081574582343
    or in My Email [email protected]
    Please……………..
    2th lage baru boleh masuk Militer neh…/SOb2…TT

  7. By uzhie on Jul 20, 2009 | Reply

    baret merah…..jd inget pada seseorang,dia sahabatku,seorang kopassus, yg kini jd instruktur dn tinggal di batujajar,sobat aku bangga padamu.

  8. By uzhie on Jul 20, 2009 | Reply

    untuk mas surya,saya udah merekam mp3 mars komando kopassus,tapi saya lupa alamat websitenya,ntar saya cari lagi ya mas…

  9. By iman s on Jul 27, 2009 | Reply

    tolong kirim alamat web lagu2 mars komando, mars siliwangi, dan klo tau alamat web nya teropet apel pagi, terimaksih sebelumnya…

  10. By douglas on Aug 7, 2009 | Reply

    buat teman2 semua….ada yang tau ga dimana makamnya meneer idjon djambi? ato dimana bisa ditemui keluarganya??? please ya infonya.thanx

  11. By Vino Febryanto on Aug 24, 2009 | Reply

    Kopassus yang ku cinta, jayalah selalu…!!!!!

  12. By riyadi yudi bintoro on Sep 14, 2009 | Reply

    saya anak kopassus. saya lahir dan dibesarkan dilingkungan kopassus tepatnya di tuguran magelang dan kandang menjangan kartosuro. saya sangat tahu dan paham betul sosok prajurit kopassus karena bapak saya adalah perwira kopassus. selamat untuk kopassus semoga jaya selalu tugas berat siap memangilmu setiap waktu.

  13. By bagas on Oct 28, 2009 | Reply

    aku bangga ayahku mantan kopassus, walaupu aku sering ditinggal tugas…lanjutkan terus ayah kelak aku pingin dilantik diperemisan seperti ayah.koamdo

  14. By indri on Dec 10, 2009 | Reply

    dari dulu kagum sama orang2 militer, tapi sayang sang kopassus pujaan gw ternyata juga ngecewain gw (klo yang ini masalah hati, gak ada hubungannya ma profesi)

  15. By Bayu on Apr 10, 2010 | Reply

    Hii,..Semuanya
    saya berminat ingin membeli celana doreng kopassus asli jatah yang darah mengalir
    mungkin ada ynag bisa membantu saya

  16. By Basuki Widodo (Dodo) on Aug 3, 2010 | Reply

    Apa kabar teman teman eks Komplek RPKAD/Kopassus Tuguran Magelang yang juga sebagian pindah ke Komplek Kandang Menjangan Kartosuro Solo.Mungkin dari para pembaca ada yang masih ingat atau mungkin ada yang satu teman sepermainan waktu saya kecil…….Saya jg teringat dengan masa jaya “KOBAME” .Salam KOMANDO

  17. By UGY on Aug 5, 2010 | Reply

    sy bangga TNI-AD mempunyai pasukan elit seperti kopasus. komando !!!!

  18. By hendra on Nov 10, 2010 | Reply

    DARI LANTAMAL 1 AL BELAWAN
    HANAFI
    JALES VEVA JAYA MAHE

  19. By hendra on Nov 10, 2010 | Reply

    Semoga kedaulatan NKRI di junjung tinggi keluarga besar AL

  20. By Goeztavo on Jan 3, 2011 | Reply

    Bagaimanapun Alm bp ku Slah satu Bwahan Pa sarwo Eddy wktu itu,beliau bgitu dktnya ..namun skrg anak2nya tdk knal sm kluarga ku..krn wkt,tmpt..yg memisahkan smuanya..”Lebih baik plang nama,dripada gagal dlm tugas” semboyan yg sngat mengagumkan..HIDUPlah KOPASSUS dngn Citra yg lbh baik lg…

  21. By baypurdilla on Mar 8, 2011 | Reply

    aku lahir d tuguran magelang 1976′ bokab pindah di kandang menjangan kartosuro solo[barak lawas]bokap pensiun th 1988’kami sklga pindah k padang’aku pengen kbr temen2 yg dulu ‘th 1982 yg sekolah d sd pucangan 3 kartosuro klo ada kujungi email aku.sallam

  22. By Jaya Surawijaya on May 2, 2011 | Reply

    Sy Bangga dilahirkan sebagai anak prajurit sejati RPKAD, cikal bakal KOPASSUS..
    SALAM KOMANDO!

  23. By Lia on Apr 6, 2012 | Reply

    Kopassus selalu dihati …
    Hallo Ada yg pernah tinggal di kandang menjangan engga ??? …
    sy pindah tahun 1986 ..
    waktu itu umur 6 thn .. pengen bgt ketemu temen2x di asrama

  24. By Basuki Widodo on Jan 13, 2013 | Reply

    *Ralat Om Rahmat Zikri,
    *RPKAD_Resimen Para Komando Angkatan Darat.Harap maklum,Terima kasih.

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google