Ahmadiyah dan Kebebasan Beragama

Written on 5 June, 2008 – 11:28 | by Rahmat Zikri |
503 Error

Sorry, that didn’t work.
Please try again or come back later.

503 Error. Service Unavailable.

Hari minggu kemarin, 1 Juni 2008, serombongan massa yang diidentifikasi sebagai FPI (Front Pembela Islam) menyerang dan membubarkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh AKK BB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan). Pada malam harinya, saya mendengar keterangan bahwa aksi pembubaran tersebut dilakukan oleh Komando Laskar Islam, di mana FPI hanyalah salah satu elemen di bawahnya.

Sejatinya, jika melihat namanya, AKK BB, sudah barang tentu unjuk rasa yang dilakukan di lapangan Monas (info lain mengatakan bahwa di sana mereka hanya berkumpul, unjuk rasa baru akan dilakukan di Bunderan HI) ini bertujuan membela Ahmadiyah. Karena beberapa waktu terakhir mereka (AKK BB) adalah kelompok orang yang tidak mendukung pembubaran Ahmadiyah (oleh Pemerintah RI melalui Surat Keputusan Bersama). Sesuai dengan namanya, AKK BB menganggap Ahmadiyah layak untuk dipertahankan, tentu dengan alasan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Dalam hal terjadinya peristiwa Monas hari minggu lalu, saya tidak secara spesifik memihak pada FPI/KLI dan juga tidak ke AKK BB. Semua pihak tersebut punya kontribusi terhadap terjadinya kerusuhan tersebut. Hal yang membuat acara "berkumpulnya" AKK BB di lapangan Monas pun menjadi rancu karena ada yang mendompleng dengan mengatakan bahwa itu adalah peringatan hari kelahiran Pancasila, ada juga yang membonceng dengan isu kenaikan BBM. Tapi memang kalau mau fair, apa urusannya kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan BBM?

Ajaran Ahmadiyah Yang Dianggap Sesat

Syarat menjadi Islam (muslim) jika disarikan sederhana saja, termaktub dalam rukun Islam yang ada 5; salah satunya adalah membaca dua kalimat syahadat (yang artinya: tidak ada tuhan yang layak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah); dan juga pada rukun iman yang ada 6; diantaranya beriman kepada Allah, kitab-kitab dan rasul-rasul-Nya.

Pada Alqur’an dan hadis juga tersirat dan tersurat bahwa tidak ada lagi nabi/rasul setelah Muhammad SAW. Alqur’an juga disebut sebagai kitab yang sempurna sepanjang masa (sampai detik ini pun tidak ada hal duniawi yang pernah bertentangan dengan isi Alqur’an; termasuk dunia medis atau bahkan ruang angkasa yang tentunya dulu sangat jauh di awang-awang).

Secara singkat, ajaran Ahmadiyah yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Punjab, India, pada tahun 1889. Yang menjadi pokok utama persoalan atas tuntutan pelarangan ajaran Ahmadiyah adalah karena mereka menganggap bahwa pemimpinnya (sang pendiri) adalah nabi/rasul. Dari penjelasan singkat pada tulisan saya di 2 paragraf di atas, hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Bahwa tidak ada nabi/rasul setelah Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kepercayaan kaum Ahmadiyah, nabi yang wajib di-imani ada 26 (25 pertama sama persis seperti nabinya umat Islam, ditambah ‘nabi’ Mirza Ghulam Ahmad).

Ahmadiyah juga mempunya kitab suci sendiri, yang bernama Tadzkirah. Kitab ini merupakan kumpulan ‘wahyu’ yang diturunkan ‘Tuhan’ kepada sang ‘nabi’, Mirza Ghulam Ahmad. Kitab ini lebih tebal dari Alqur’an. Jika rukun iman mewajibkan umat Islam mengimani 4 buah kitab Allah: Taurat, Zabur, Injil dan Alqur’an; maka Ahmadiyah mengimani 5 buah, tentu ditambah dengan Tadzkirah. Selain itu, mereka juga mempunyai tanah suci sendiri, tempat menunaikan ibadah haji di India. Lagi-lagi tentunya bertentangan dengan Rukun Islam.

Walau, berdasarkan ensiklopedi Wikipedia disebut bahwa tujuan pendirian Ahmadiyah (oleh Mirza Ghulam Ahmad) adalah untuk menghidupkan Islam dan menegakkan Syariah Islam. Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru. Pengikut-pengikutnya mengamalkan Rukun Islam dan Rukun Iman.

Keberadaan Ahmadiyah di Indonesia

Ahmadiyah pertama kali masuk ke Indonesia  pada tahun 1925. Akan tetapi ternyata terdapat 2 (dua) kelompok Ahmadiyah (hal serupa juga terjadi di belahan dunia lain). Dua kelompok ini memiliki perbedaan prinsip yang mendasar.

  1. Ahmadiyah Qadian. Di Indonesia dikenal dengan nama Jemaat Ahmadiyah Indonesia (organisasi ini berpusat di Bogor). Kelompok inilah yang mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang nabi. Tentu juga dengan segala hal yang tersebut pada bagian-bagian ajaran Ahmadiyah yang dianggap sesat.
  2. Ahmadiyah Lahore. Di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Ahmadiyah Indonesia (organisasi ini berpusat di Yogyakarta). Kelompok yang kedua ini tidak mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Seperti halnya saudara muslim yang lain, mereka mengakui bahwa Muhammad SAW adalah nabi terakhir. Hal yang tentunya sangat fundamental sebagai akidah Islam.

Problematika Ahmadiyah di Belahan Dunia

Masalah kesesatan ajaran Ahmadiyah bukanlah hal yang baru terjadi kemarin sore. Problematika ini telah ada lebih dari 1 abad yang lalu. Di berbagai belahan dunia keputusan yang diambil sama seperti keputusan yang ditetapkan/difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa ajaran Ahmadiyah adalah sesat (walau jika benar ada 2 kelompok yang berbeda tersebut perlu ada dialog agar bisa membedakan mana yang Qadian dan mana yang Lahore). Di negeri jiran seperti Malaysia dan Brunei Darussalam pun mengambil fatwa serupa. Melarang ajaran Ahmadiyah. Bahkan di Pakistan secara tegas meminta Ahmadiyah untuk mengaku sebagai agama sendiri (karena jika mengaku Islam, banyak hal yang bertentangan dengan akidah/rukun Islam dan Iman, yang tentu secara otomatis menggugurkan ke-Islam-annya).

Bukan hanya per-negara, pelarangan ajaran Ahmadiyah juga ditetapkan oleh Liga Muslim Dunia (Rabithah Alam Islami). Pelarangan ini di antaranya atas dasar para pengikut Ahmadiyah menganggap bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi sesudah Rasulullah Muhammad SAW.

Kebebasan Beragama versi AKK BB

Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan secara giat mengkampanyekan kebebasan beragama sebagai mana yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945. Niatannya sebenarnya bagus dan perlu didukung. Islam pun terbukti sangat toleran terhadap pemeluk agama lain. Pada berbagai sejarah di berbagai belahan dunia ketika Islam berkuasa di sebuah wilayah, pemeluk agama lain diberi kebebasan untuk beribadah dan menjalankan aktivitas lainnya dengan tenang.

Tapi pada kasus ini, yang terjadi adalah bukan soal kebebasan beragama dan berkeyakinan. Masalah yang terjadi adalah penodaan atas agama. Hal inilah yang perlu ditegaskan dan digarisbawahi.

Kenapa penodaan atas agama? Dari beberapa paragraf tulisan saya di atas, sudah jelas tersebut alasan atas pelarangan Ahmadiyah di berbagai belahan dunia (tentu termasuk di Indonesia). Ketika akidah (fondasi) dasar berubah (misal: nabi terakhir, kitab suci, tanah suci, dsb), tentulah ‘bangunan’ di atasnya ikut berubah. Ketika fondasi yang dimaksud adalah fondasi membangun Islam, tentu berubah pula-lah Islamnya.

Pada kerangka berpikir di sinilah kita harus memahami dan membedakan, mana yang dimaksud dengan kebebasan beragama dan mana yang merupakan penodaan atas sebuah agama.

FPI vs AKK BB

Pada berbagai pemberitaan akhir-akhir ini, dan juga opini publik yang terbentuk, FPI bertindak bringas dan membabi-buta menghajar AKK BB yang sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Kemarin saya ‘menguping’ pembicaraan 2 orang Bapak di executive lounge Bandara Soekarno-Hatta, kurang lebih isinya "apa sih maunya FPI itu, orang lagi diam-diam koq digebuki?".

Intinya, orang-orang hanya melihat ekses terakhir yang terjadi. Tiba-tiba ada yang digebuki. Tapi ngga banyak orang yang tahu atau mau melihat kondisi yang menjadi akar permasalahannya. Secara singkat ‘sejarahnya’ seperti yang saya tulis di atas. AKK BB dengan alasan mendukung kebebasan beragama bersikukuh menolak keluarnya Surat Keputusan Bersama tentang pelarangan ajaran Ahmadiyah. Konon, pihak FPI sudah mencoba berbicara baik-baik dan menjelaskan apa dan bagaimananya. Tapi keterangan tersebut sangat mungkin tidak dianggap. Hingga akhirnya AKK BB menyelenggarakan acara ‘berkedok’ Peringatan Hari Kelahiran Pancasila. Kenapa saya gunakan tanda kutip, karena jelas wacana utama yang diangkat adalah masalah Ahmadiyah dan kebebasan beragama tadi.

Atas dasar ‘kenekatan’ menyelenggarakan acara itulah, pihak FPI merasa AKK BB menantang (baca: mengajak perang). Sudah diberitahu dan dijelaskan baik-baik, tapi ternyata masih menganggap bahwa apa yang mereka suarakan adalah masalah kebebasan beragama. Hasilnya, kita sudah tahu semua. Digebuki.

FPI Yang Bringas

Pada ormas yang bernama FPI ini, saya sendiri berdiri di dua sisi. Antara mendukung dan tidak mendukung. Pada satu sisi mendukung, karena mereka mencoba menegakkan ajaran Islam. Banyak pihak yang khawatir, terutama non muslim. Wajar-wajar saja, tentu karena takut siapa tahu suatu saat malah jadi korban kebringasannya FPI. Dalam hal ini saya sangat percaya bahwa FPI tidak akan mengganggu non muslim. Misal, dalam berbagai kebringasan tersebut, tidak ada serangan yang dilakukan pada non muslim, apalagi pada tempat-tempat ibadahnya. Mungkin saja ada non muslim yang jadi korban, tapi perlu dicari tahu juga, kenapa bisa terjadi. Mungkin saja dia menjadi pendukung maksiat (mungkin pemilik bar, panti pijat, dsb), atau mungkin malah ikut-ikutan menyuarakan bahwa Ahmadiyah merupakan bagian dari kebebasan beragama. Mendukung tanpa tahu akar permasalahan tentu harus siap juga dengan segala resiko yang mungkin dihadapi.

Nah, pada sisi yang tidak mendukung, tentunya saya tidak setuju dengan "keputusan akhir" untuk menggunakan cara-cara kekerasan. Kita berada di negara hukum, ada hal-hal yang harus diselesaikan secara hukum. Pada ‘gaya’ FPI yang keras tersebut, tentunya justru akan memberikan pencitraan buruk atas Islam.

Penutup

Masalah Ahmadiyah adalah masalah dunia. Problem yang ada sudah terjadi lebih dari 1 abad yang lalu. Jadi, bukan masalah kemarin sore. Apa pun yang terjadi, kita harus terbiasa melihat akar permasalahannya. Lihat latar belakang yang menjadi babak pendahuluan atas terjadinya masalah tersebut.

Berbagai bahan bacaan tambahan bisa ditelusuri dari Google.

Be Sociable, Share!

Related Posts

--related post--
  1. 25 Responses to “Ahmadiyah dan Kebebasan Beragama”

  2. By silvianty on Jun 5, 2008 | Reply

    I agree….I agree….salut untuk analisa nya.

  3. By bobby on Jun 5, 2008 | Reply

    Knonologi Rusuh Monas versi FPI

    Bisa dilihat dimari:
    http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/03/time/040323/idnews/949266/idkanal/10

    FPI juga menyerahkan bukti video dan foto ke Polda Metro, baca lengkapnya dimari:
    http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/03/time/015335/idnews/949256/idkanal/10

  4. By rendy on Jun 5, 2008 | Reply

    klo gw ga salah, yang bertentangan dengan islam itu, salah satu ajaran ahmadiyah, gw lupa yang lahore ato qadian yah, dulu gw pernah belajar soal ahmadiah soalnya, karena tetangga gw di rumah bonyok, punya mesjid ahmadiyah,

  5. By Ahmad on Jun 5, 2008 | Reply

    FPI menurut saya juga menerapkan standar ganda untuk memberantas kemaksiatan.Soalnya beberapa ratus meter dari markasnya di petamburan tanah abang,ada lokalisasi prostitusi.Kenapa gak itu aja yang disikat?Saya juga melihat ada unsur politis,maklum deh menjelang pemilu,banyak yang mau cari2 popularitas..Ngomongin pemilu mas zikri masih jadi tim IT nya?Jgn lupa ajak juga mas KeRMiT,buat buktiin teori Excelnya,,

  6. By fisto on Jun 6, 2008 | Reply

    saya setuju

  7. By javaclauster on Jun 7, 2008 | Reply

    “Wajar-wajar saja, tentu karena takut siapa tahu suatu saat malah jadi korban kebringasannya FPI. Dalam hal ini saya sangat percaya bahwa FPI tidak akan mengganggu non muslim. Misal, dalam berbagai kebringasan tersebut, tidak ada serangan yang dilakukan pada non muslim, apalagi pada tempat-tempat ibadahnya.”

    Wah.. mas.. yang saya denger koq lain yah.. (maaf agak sedikit OOT), tentunya banyak insiden yang tidak dipublikasikan, tapi dari beberapa cerita “bawah tangan” itu banyak koq saya dengar mereka mengganggu non muslim..

  8. By Rahmat Zikri on Jun 8, 2008 | Reply

    @ Ahmad: hehehe.. KeRMiT cuma pengen masuk koran dan tv 😀

    @ javacluster: mas dengernya dari mana? yang bilang dengernya dari siapa? informasinya valid atau tidak? daripada jadi fitnah, kalau memang itu terjadi dan ada bukti, kenapa tidak dibawa ke pengadilan?

  9. By javaclauster on Jun 11, 2008 | Reply

    bukan maksud saya mas Zikri, untuk membawa opini tak berdasar yang pada akhirnya nanti akan membentuk fitna (yg tak berdasar juga).

    Beberapa contoh memang sebaiknya dibiarkan underground saat ini, validitas memang menjadi pertimbangan yg perlu dipikirkan (selain pertimbangan lain) karena memang tidak terdokumentasikan.

    Yang ingin saya coba kemukakan hanya bahwa “itu” (kekerasan baik fisik maupun non fisik thd non muslim) sangat mungkin terjadi. Saya tidak bisa begitu saja “mempercayai” mereka, apalagi dengan record mereka yg selalu menggunakan massanya (bukan mengedepankan dialog) utk melakukan tekanan-tekanan terhadap pihak yg berseberangan dengan mereka.

  10. By wijaya on Jun 11, 2008 | Reply

    menurut saya idealnya ya ahmadiyah ganti nama agamanya aja …. kl masih pakai nama islam jelas melanggar hukum islam…gitu aja kok repoot hahahhaha…..mengenai fpi jelas juga melanggar hukum islam juga kok karena didalam ajaran agama manapun tidak mengajarkan tentang kekerasan…saya yakin sebenarnya fpi sendiripaun tau tentang hal ini…tapiiiiii….berhubung ada kepentingan politiknya juga…naaaach ini niich yg menyebabkan kekerasan jadi daliih pembenaran …..maka dari itu yaaang kurang memahami masalahnya janganlah membuat opini sana sini… yg penting tatalah hidupmu masing2 untuk mencapai kebahagiaan batin….

  11. By Ahmad on Jun 13, 2008 | Reply

    @ mas wijaya,maaf mas,,saya mau info dikit..maaf juga kalo info ini salah.Yg saya tau dalam Islam kalau sudah masuk dalam hal akidah (keimanan)gak ada toleransi lagi,Kalo ada yg berani utak-utik soal akidah islam,dan masih membandel setelah diberi peringatan,ya memang harus di perangi.Darahnya halal untuk ditumpahkan.Jadi menurut saya tindakan FPI gak salah menurut ajaran agama.Beginilah cara islam dalam memurnikan agamanya.Tapi karena di Indonesia Islam yg benar itu di identikkan orang yg ngomongnya lemah lembut dan ter-aniaya(kaya di sinetron2)Jadilah tindakan FPI ini di cap anarkis.Ups..sori..saya gak bermaksud bilang orang yg lemah lembut itu salah,Rasullullah adalah orang yg paling lemah-lembut kok,tapi intinya kl soal akidah,umat Islam bisa sangat keras.

  12. By BolaNaga on Jun 16, 2008 | Reply

    Harusnya dari dulu dulu… ahmadiyah dibubarkan tuh.. supaya gak terjadi keributan mulu…
    soalnya ajarannya dah menyimpang dari ajaran agama islam.
    Kalo emang mo bikin agama baru.. yaa jangan ambil dari ajaran agama islam donk

    dan soal FPI emang dah seharusnya di bubarkan.. soalnya segala tindakannya make kekerasan… bikin orang takut ajah… , kejadian dimonas yang ketakutan bukan cuma orang dewasa laki laki doank. wanita dan anak anak ketakutan juga.. tuh..

    BolaNaga
    http://www.stardut.co.cc

  13. By Naufal Abqory Adiwibowo on Jun 17, 2008 | Reply

    Tq mas Zikri atas infonya. selama ini saya hanya memakai kaca mata kuda saja. Tq.

  14. By tini on Jun 19, 2008 | Reply

    sorry mas tapi kalau boleh saya tanyakan lagi, mas nya sumbernya dari mana yah yang menceritakan kalo orang ahmadiyah itu ada kitab lain selain al-qur’an? ada tanah suci lain selain yang di mekah itu? ngomong sama orang ahmadiyah nya ya?

    aku pernah ketemu ibu2 yang seorang Ahmadiyah dya cuma bilang “mereka bilang kita menodai agama islam, tapi mereka bilang itu sembari merusak rumah dan bangunan ibadah, siapa yang menodai?” rumah itu kan tempat mereka berlindung yang dibangun ga dalam satu hari.

    kalau aku seyh koq ya ga pakai open dialog dulu yah? maksudnya pakai cara yang damai dulu dalam mengajak mereka mempertanyakan keislaman mereka? do we really ever do this before? selama bertahun2 ini kan di masyarakat adanya cuma “saya benar, kamu sesat” or “kita berbeda”.

    yang saya khawatirkan ini cuma muatan politis menjelang pemilu, isu2 dibesarkan untuk mendorong perpecahan. aku ga setuju dengan kekerasan dan penghancuran, ya dunk negara kita sulitnya minta ampun buat membangun, yang ada jangan dihancurin.

  15. By cecep hendi on Jun 21, 2008 | Reply

    Wah Salut banget pada tulisan bang zikri dan juga analisanya.

    OK Bravo, ajaran ahmadiyah must be elimated forever karena itu jelas sangat sesat. Apapun dalihnya “mengakui nabi setelah Muhamad SAW itu adalah SESAT” and tak bisa ditawar tawar lagi.

    Ahmadiyah itu harus dipisahkan dari islam karena prinsip dasarnya sudah berbeda. Mereka telah mengganggu Islam maka sudah seharusnya diperangi.
    OK Zik, sukses selalu.
    Salam juga dari teman teman: bobby, julian and Bejo di Bandung.

  16. By Rahmat Zikri on Jun 26, 2008 | Reply

    @ tini: alasan muatan politis menjelang pemilu itu terlalu mengada-ada mbak. masalah Ahmadiyah itu bukan cuma di Indonesia. bagaimana mungkin kita juga akan menuduh mereka yang di luar Indonesia sana juga punya muatan politis menjelang pemilu?

    soal Ahmadiyah, jangan lupa bahwa ada 2 kelompok, Qadian dan Lahore. jangan lupa pula, ini bukan masalah kemarin sore, tapi sudah 1 abad umurnya. tentu penarikan kesimpulan juga bukan tiba2 dan grusa-grusu.

    coba baca2 tulisan di sini: http://ndorokakung.com/2008/04/17/ahmadiyah-pecas-ndahe/

  17. By dil okullari on Jul 22, 2008 | Reply

    do you know any information about this in english?

  18. By hana on Aug 17, 2008 | Reply

    Great and deep opinion. Thanks

  19. By petrus on Sep 10, 2008 | Reply

    AKKBP kalu saya cermati banyak anggotanya yang murtad jangan anda kira ada tokoh tokoh disitu trus anda dukung itukan kulitnya daginya ya sama aja……kafir gitu loh. negara ini akan hancur tanpa FPI karena hanya ormas inilah yang berani menegakan Syareat Islam. Pantas saja aceh pengin merdeka .tokoh2 yang notabene Kyai aja gak bisa dipercaya……….disini ,Subhanallah

  20. By HARGO on Sep 26, 2008 | Reply

    DI ADU BANTENG SAMA FREEMASON KOK MAU.

  21. By Muwahhidin Firdaus on Oct 23, 2008 | Reply

    Setuju….
    tidak ada asap kalo tidak ada api…

    Demi kesatuan NKRI…
    Bubarkan Ahmadiyyah…!!!

  22. By deddy on Dec 19, 2008 | Reply

    Buat kaum muslimin
    Silahkan anda kunjung link dibawah ini agar anda semakin tahu akan kesesatan ahmadiyah.
    http://islamic.us.to

  23. By deddy on Dec 19, 2008 | Reply

    Bagi yang ingin mengetahui diskusi-diskusi ahmadiyah & menambah wawasan serta ilmu ttg ahmadiyah bisa menuju kesini..

    http://z8.invisionfree.com/islamic/index.php?showforum=7

  24. By dewa rental komputer on Jul 30, 2009 | Reply

    FPI janganlah melawan kemaksiatan itu dengan kekerasan tapi dengan dakwah

  25. By yuri on Nov 11, 2009 | Reply

    sikap anda msh abu2 soal fpi si preman religius itu. percuma anda belajar tinggi2, udah ke luar negeri, ilmunya dari orang2 yg pada dasarnya anda anggap kafir lg. tindakan kekerasan fpi selama ini inkonstitusional, mengangkangi pancasila, uud 45 dan hukum positif. mereka bertindak sewenang2 krn ga menghargai hukum positif. di jaman soeharto fpi itu pasti udah diculik dan dibunuh.

    oh iya, anda sbg muslim yg mayoritas tinggal enak aja ngomong “kalau memang itu terjadi dan ada bukti, kenapa tidak dibawa ke pengadilan?”. coba bayangkan kalo anda minoritas, jumlah kaum anda segelintir (sekali tebas parang pasti habis), pasti banyak ketertekanan psikologis dan ketakutan. tp anda ga akan bs merasakan itu. tdk ada empati dan simpati murni.

  1. 1 Trackback(s)

  2. Mar 29, 2011: KEKERASAN AHMADIYAH | Hadiwarsito02's Blog

Post a Comment

About Me

The smiling geekIndependent IT Consultant and Trainer, mastering in Microsoft technologies. 13 years experience in all level of systems and network engineering. Currently being awarded as Microsoft MVP in Exchange Server. Live in Jakarta, Indonesia. Claimed himself as a not ordinary geek, who loves photography and hanging out with friends. More.

Want to subscribe?

 Subscribe in a reader Or, subscribe via email:
Enter your email address:  
Google