Yang Tersisa dari Lebaran
Friday, December 14th, 2007“Lebarannya hari apa?”, begitulah pertanyaan yang sempat saya terima beberapa hari sebelum Idul Fitri 1428H yang lalu. “Jum’at”, begitu jawab saya. Lantas segera meluncur respon berikutnya, “Heran, kenapa sih mau lain sendiri. Beda dengan Pemerintah”.
Penetapan hari H jatuhnya tanggal 1 Syawal 1428H dari jaman dulu sampai sekarang menjadi sebuah polemik. Namun, sebenarnya itu bukanlah sebuah isu yang harus dibesar-besarkan. Seperti yang sudah saya tulis beberapa bulan yang lalu yang berjudul Mengapa Idul Fitri Bisa Berbeda Hari?, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pendekatan/metodologi, dengan cara hisab (kalkulasi astronomi) dan rukyat (melihat kemunculan bulan secara kasat mata). Dua-duanya bernilai benar. Dua-duanya juga memiliki dasar hukum yang kuat.