Derajat Kehalalan Sebuah Restoran
Written by Rahmat Zikri on 14 September, 2013 – 23:06 -Bulan lalu dunia maya diramaikan oleh isu restoran Solaria haram! Entah siapa yang memulai, yang pasti dengan cepatnya isu itu menyebar. Kemajuan teknologi yang ada pada saat ini tidak diikuti oleh kemajuan cara berpikir rasional penggunanya. Dengan mudah berita burung tersebut menyebar melalui broadcast di Blackberry Messenger, Facebook, dsb.
Status “halal” bagi muslim adalah sebuah keharusan. Mungkin atas dasar itu, ada banyak yang menanyakan status halal restoran Solaria, sehingga muncul tulisan berikut ini: “Solaria Belum Bersertifikat Halal”. Nah, bagi segelintir orang yang memulai masalah jadi ramai mungkin berpikir bahwa “belum bersertifikat halal” artinya sama dengan “haram”. Makin parah ketika ada sebuah artikel yang tidak jelas asal-usul dan kebenarannya, menulis “Solaria sudah haram, arogan pula”. Broadcast pun dengan cepat merebak.
Tanggapan dari ramainya kasus di atas di dunia maya beragam. Mulai dari yang cuek, yang ikut-ikutan menyebarluaskan, sampai yang menghujat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dianggap sedang mencari lahan bisnis (sertifikasi) atau MUI membuat sendiri standar halal yang kompleks semaunya sehingga untuk mendapatkan sertifikat halal harus memberikan banyak uang.